PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR. Faisal Oddang, S.S.,M.Hum, yang sehari-hari adalah dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dianugerahi penghargaan “Sastrawan Muda Mastera” , hasil kerja sama Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) tahun 2023.
Berdasarkan surat undangan yang disampaikan kepada Faisal Oddang, Mastera beranggotakan Negara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Penghargaan tersebut akan diserahkan dan dikaitkan dengan Seminar Antarbangsa Kesusastraan Asia Tenggara yang dilaksanakan Rabu (20/9/2023) di Aula Sasadu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jl.Daksinapati Barat IV Rawamangun, Jakarta Timur.
Faisal Oddang lahir 18 September 1994 termasuk salah seorang penulis asal Sulawesi Selatan. Ia menulis puisi, cerpen, dan novel. Sebagian besar karya yang ditulisnya bertema tentang tradisi dan adat istiadat di Sulawesi. Karya-karya alumni Jurusan Sastra Indonesia Universitas Hasanuddin ini pernah mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya Penghargaan Cerpen terbaik ‘Kompas’ (2014) atas cerpennya berjudul “Di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon”.
Berdasarkan catatan Wikipedia, pada tahun yang sama, 2014, ia juga mendapatkan penghargaan “ASEAN Young Writers Award” (2014) dari pemerintah Thailand. Novelnya berjudul “Puya ke Puya” menjadi pemenang ke-4 dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (2015) dipilih sebagai novel terbaik oleh majalah Tempo dan menobatkan Faisal Oddang sebagai Tokoh Seni Tempo 2015 di bidang prosa.
Pada tahun 2016, Faisal mengikuti residensi penulis di Belanda dengan dukungan Komite Buku Nasional. Selain itu, ia juga diundang menghadiri “International Writing Program” (2018) di Iowa City (Amerika Serikat), dan pada tahun yang sama menerima Robert Bosch Stiftung and Literariches Colloquium Berlin Grants 2018.
Karya-karya Faisal Oddang yang lain adalah Rain & Tears (Novel, 2014), “Pertanyaan Kepada Kenangan” (Novel, 2016), “Manurung” (Puisi 2017)--finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2018 kategori puisi, “Perkabungan Untuk CInta” (Kumpulan Puisi, 2017), dan “Tiba Sebelum Berangkat” (Novel 2018)--finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2018 kategori prosa.
Faisal Oddang juga kerap diundang dalam festival-festival sastra, seperti: Ubud Writers and Readers Festival 2014, Salihara International Literary Biennalle 2015, dan Makassar International Writers Festival 2015, Festival Sastra Banggai 2018, Rainy Day Literary Festival 2018, Borobudur Writers and Cultural Festival 2018 dan Iowa Book Festival 2018.
Karya-Karya:
Rain & Tears (Novel, 2014)
Di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon (Cerpen terbaik Kompas tahun 2014)
Puya ke Puya (2015)
Pertanyaan Kepada Kenangan (Novel, 2016)
Manurung (Puisi 2017)
Perkabungan Untuk CInta (Kumpulan Puisi, 2017)
Tiba Sebelum Berangkat (Novel, 2018)
Sawerigading Datang dari Laut (Kumpulan Cerpen, 2019)
Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Iowa (Novel, 2019)[7]
Selfiesh (Prosa, 2019)
Narasumber Sastra:
Ubud Writers and Readers Festival 2014
Salihara International Literary Biennalle 2015
Makassar International Writers Festival 2015.
Festival Sastra Banggai 2018
Iowa Book Festival, USA, 2018
Borobudur Writers and Cultural Festival 2018
Rainy Day Literary Festival 2018
London Book Fair 2019, Inggris
Agor Drysau Festival 2019, Wales
Penghargaan:
Penulis Cerpen Terbaik Kompas 2014
Pemenang IV Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2014
Asean Young Writers Award 2014
Tokoh Seni Tempo 2015
Robert Bosch Stiftung and Literary Colloquium Berlin 2018
Iowa International Writing Program, USA 2018
Finalis Kusala Sastra Khatulistiwa 2018
Penulis Cerpen Terbaik Kompas 2018. (MDA).