Antisipasi dampak El Nino: Ditarget 1.000 Ha, Soppeng Bidik Gerakan Kejar Tanam 1.340 Ha

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG - Mengantisipasi dampak El Nino akibat kemarau panjang yang melanda Indonesia termasuk Sulawesi Selatan ,Kementerian Pertanian RI meluncurkan program kejar tanam 500.000 ha dan khusus Sulawesi Selatan 50.00 ha.

[caption id="attachment_43122" align="aligncenter" width="248"] Ir Fajar MMA[/caption]

Untuk Kabupaten Soppeng sebagai salahsatu daerah penyangga beras stock nasional ditarget 1.000 ha, justru optimis bisa direalisir 1.340 ha ,ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Soppeng Ir. Fajar MMA ketika dikofirmasi Pedomanrakyat co.id di ruang kerjanya Rabu 20 September 2023.

Data sampai minggu kedua September 2023 justru gerakan kejar tanam yang dibidik 1.340 ha atau over dari target 1.000 ha tersebut sudah terealisir penanaman 760 ha atau sisa 580 ha yang diharapkan dapat dicapai pada September Oktober 2023. Rasa optimis tersebut setelah beberapakali dilakukan pertemuan dengan kelompok tani bersama anggota meski hasil pemantauan di lapangan debit air bendung Langkeme di musim kemarau turun drastis dari sebelumnya 7000 liter/detik saat ini sisa 661 liter perdetik.

Dipaparkan target gerakan kejar tanam untuk Kabupaten Soppeng 1.000 ha masing masing dialokasikan di Kecamatan Marioriwawo 60 ha, Lilirilau 269 ha, Donri Donri 118 ha, Marioriawa 513 ha dan Kecamatan Ganra 40 ha .

Penambahan areal 340 ha tersebut diantaranya akan dialokasikan di Desa Watu Toa atau Congko Kecamatan Marioriwawo . Namun kelompok tani di kedua desa tersebut masih terus berkoordinasi kalau Watu Toa mau turun sawah melakukan penanaman maka Congko tidak karena debit air irigasi Langkeme yang sangat minim .

Adapun komoditas gerakan kejar tanam yaitu padi Inbrida dengan varietas Inpari 32 ,Inpari 13 dan Cigeulis. Karena sampai hari ini belum ada bantuan benih maka diharapkan petani melalui kelompok masing masing menggunakan benih sendiri,nanti kalau bantuan benih sudah turun akan langsung diganti, jelas Fajar menambahkan .

Baca juga :  Kunjungi Dinas Pendidikan, Komisi IV DPRD Bone Bilang Begini

Dikatakan,dampak kemarau panjang mengakibatkan dari luas tanam MT April –
September 2023 8820,93 ha, 1.858.74 ha areal pertanaman padi di Kabupaten Soppeng dilaporkan puso serta 1097,94 ha terancam . Makanya juga dikerahkan 78 unit pompa air secara mobile masing masing dari Brigade Dinas TPHPKP 72 unit ditambah bantuan Pemprov Susel 6 unit . Pengoperasian pompa air, petani memilih menggunakan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kg akibatnya gas elpiji 3 kg yang masyarakat menyebut gas melon
yang semestinya jatah rumah tangga justru digunakan petani meski dengan harga yang melambung naik sampai Rp.40 ribu pertabung ,tambah Fajar .(ard)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Terlapor Perusakan SMP PGRI Marinding Mangkir dari Panggilan Polisi

PEDOMANRAKYAT, TANA TORAJA — Terlapor dalam kasus dugaan perusakan fasilitas SMP PGRI Marinding, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja,...

Efisien dan Inovatif, Disdik Makassar Hemat Miliaran Rupiah di SPMB 2025

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar tunjukkan komitmennya dalam menghadirkan layanan pendidikan yang efisien dan transparan....

Alumni UNM Nahkodai PGRI Ranting SMAN 2 Palopo

PEDOMANRAKYAT, PALOPO — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Ranting SMAN 2 Palopo resmi memiliki kepengurusan baru. Pada Selasa,...

Viral, Gadis Atakkae Dipinang Pria China dari New York, Kisah Cinta Facebook Berujung Lamaran

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Kisah cinta lintas negara di Kabupaten Wajo. Satriani, gadis kelahiran tahun 2000 asal Atakkae, dipersunting...