Film “Kejarlah Janji”
KPU memilih film sebagai media sosialisasi karena film merupakan media massa yang menggabungkan elemen visual dan audio. Ini membuatnya sangat menarik dan efektif dalam menyampaikan pesan, cerita, dan emosi kepada penonton. Visual dalam film dapat
berupa gambar, adegan, efek khusus, dan sebagainya, sementara audio melibatkan dialog, musik, efek suara, dan komponen audio lainnya.
Film “Kejarlah Janji” yang disutradarai Garin Nogroho bekerjasama KPU ini mengisahkan Pertiwi (Cut Mini), dengan kehidupan sebagai ibu mandiri yang menghidupi tiga anaknya yang sedang mencari identitas diri, Sekar (Shenina Cinnamon), Adam (Bima Zeno), dan Isham (Thomas Rian). Ibu tangguh yang dipenuhi masalah sejarah suaminya bernama Rahadi yang kalah dalam Pilkades, tapi juga menyimpan cinta penuh misteri.
Masalah menjadi penuh drama dan komedi, ketika ketiga anaknya berkumpul pulang ke rumah, masing-masing membawa masalah terkait identitas diri yang tidak pernah diketahui ibunya begitupun ibunya yang sejak 6 tahun lalu saat Janji Upaya (Kades) memenangkan Pilkades di periode kedua ternyata cinta lama bersemi kembali begitupun pertiwi.
Dialog ini muncul saat ke empatnya nyekar di makam Rahadi, “Pak mohon izin saya mau menikah lagi”. Ketiga anaknya kaget utamanya Sekar yang tidak rela ibunya menikah lagi.
“Kamu bertiga tidak pernah menceritakan ke ibu seperti apa kamu disana. Begitu pun kenapa ibu mau menika lagi,”kata Pertiwi.
“Ibu sudah terbiasa sendiri, mandiri dan menjalani pekerjaan,”timpal Sekar beralasan.
Scene itu terjadi di tengah riuh dan panasnya suasana menjelang Pilkades di desa yang dipimpin sosok lurah ganteng, Janji Upaya (Ibnu Jamil) pun sosok lurah teladan, dengan status duda yang melahirkan beragam gosip pribadi bercampur gosip politik yang jenaka dan penuh drama. Di Akhir film, Trio Timus yang dari awal sebagai konten creator menjadi narator Film “Kejarlah Janji” menutup dengan wawancara di podcast.
Ini adalah salah satu upaya inovatif dari KPU Sulsel dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemilu dan menjaga semangat demokrasi yang kuat. Melalui film “Kejarlah Janji” ini, KPU ingin membangun kesadaran bersama untuk menciptakan Pemilu sebagai Sarana Integrasi Bangsa, mengajak pemilih menggunakan hak pilihnya dengan bijak, melawan politik uang, politik identitas dan SARA, serta membangun sikap toleransi. Diharapkan, melalui nonton bareng ini, dapat memberikan pengaruh positif bagi partisipasi pemilih di Sulsel menghadapi Pemilu 2024 mendatang. (zl)