Pemuda yang tumbuh dalam ketataan beribadah seperti inilah yang kelak akan mendapat naungan di Padang Mahsyar.
Tertambat Hatinya Dengan Masjid
Golongan ketiga yang akan mendapat naungan di Padang Mahsyar, yaitu seorang yang hatinya bergantung ke masjid. Yang dimaksud di sini terutama laki-laki. Karena wanita lebih layak tempatnya di rumah.
Sampai pun untuk shalat lima waktu, wanita lebih utama mengerjakannya di rumah dan pahalanya lebih besar, sedangkan laki-laki, tempat shalatnya itu di masjid.
Laki-laki yang hatinya terkait dengan masjid adalah yang biasa menunggu waktu shalat, bahkan banyak yang memasang alarm shalat di hapenya. Pemuda yang tetap berada di masjid antara magrib dan isya, apalagi biasa ada pengajian magrib-isya, membaca Al-Qur’an, membaca buku-buku agama.
Orang yang hatinya tertambat dengan masjid adalah mereka yang selalu mengingat waktu shalat berjamaah walau dalam keadaan super sibuk. Sopir kendaraan ketika mendengar suara adzan, segera memarkirkan kendaraannya untuk mengerjakan shalat.
Pegawai kantoran bergegas ke masjid ketika terdengar adzan berkumandang, bahkan kalau perlu kita sudah menuju ke masjid sebelum adzan. Mereka ini salah satu golongan yang akan mendapat naungan di Padang Mahsyar.
Golongan keempat yang akan mendapat naungan di Padang Mahsyar, yaitu dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya.
Yang dimaksud adalah mereka yang berteman karena Allah, sehingga teman yang dipilih adalah karena tertarik pada kesalehan, bukan tertarik pada dunia dan harta. Pertemanan tersebut dibangun di atas iman sampai maut menjemput.
Nabi Yusuf dan Zulaikha
Golongan kelima yang akan mendapat naungan di Padang Mahsyar, yaitu seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’
Yang mengajaknya berzina adalah seorang wanita cantik lagi punya kedudukan, seorang pejabat, bukan perempuan biasa, bukan perempuan pezina, tapi dia dengan tegas mengatakan, “Sesungguhnya saya takut kepada Allah.”
Contoh yang paling mahsyur yaitu Nabi Yusuf. Nabi Yusuf itu dikisahkan orangnya sangat tampan. Dia dipungut dan dipelihara oleh seorang pembesar kerajaan. Ketika ia beranjak menjadi pemuda, Nabi Yusuf diajak berzina oleh isteri majikannya. Dalam berbagai kisah disebutkan nama isteri majikannya yaitu Zulaikha.
Zulaikha sengaja menjebak Nabi Yusuf hingga mereka tinggal berdua di dalam kamar. Kemudian Zulaikha mengunci pintu kamar dan mengajak Nabi Yusuf untuk berzina.
Bayangkan, mereka hanya berdua di kamar, tidak ada yang melihat, dan perempuan cantik itu mengajaknya berzina. Tentu tidak mudah bagi seorang laki-laki menahan godaan apabila sudah menghadapi keadaan seperti ini.
Nabi Yusuf juga sebenarnya tertarik kepada Zulaikha, tapi Allah SWT memberinya tanda hingga ia ketakutan dan menolak ajakan Zulaikha, tapi Zulaikha tetap memaksanya dan Nabi Yusuf berlari menuju pintu kamar untuk keluar. Zulaikha menarik baju Nabi Yusuf dari belakang hingga baju Nabi Yusuf robek di bagian belakang.
Jadi kalau ada laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan dan ia dengan tegas menolaknya karena takut kepada Allah, maka mudah-mudahan ia termasuk orang yang mendapat naungan di Padang Mahsyar.
Sedekah Secara Sembunyi-sembunyi
Golongan keenam yang akan mendapat naungan di Padang Mahsyar, yaitu seseorang yang bersedekah dengan satu sedekah lalu ia menyembunyikannya, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan tangan kanannya.
Sekarang ini banyak orang yang kelihatannya rajin bersedekah, rajin berbagi, rajin membantu, tetapi itu mereka lakukan karena mereka maju sebagai calon legislator (caleg), calon anggota DPRD, calon Anggota DPR RI, calon Anggota DPD RI.
Ditambah juga banyak tim sukses calon presiden – calon wakil presiden yang rajin berbagi, rajin membagi-bagikan baju kaos, sembako, dan amplop.
Bukan ini yang dimaksudkan. Yang dimaksudkan adalah mereka yang berinfaq, bersedekah secara sembunyi-sembunyi, tidak diketahui oleh orang lain, sampai-sampai istri dan anak-anaknya pun tidak mengetahui bahwa ia bersedekah.
Berdzikir dan Meneteskan Air Mata
Golongan ketujuh yang akan mendapat naungan di Padang Mahsyar, yaitu seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.
Orang yang bangun tengah malam, shalat, berdzikir, lalu meneteskan air mata. Orang yang mengalir air matanya karena takut kepada Allâh memiliki beberapa keutamaan, antara lain tidak disentuh oleh api neraka.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Ada dua mata yang tidak disentuh oleh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allâh, dan mata yang bergadang karena menjaga peperangan di jalan Allâh.
Jadi para pejuang yang berjuang di jalan Allah, insya Allah, termasuk para pejuang Hamas di Palestina, itu termasuk orang-orang yang matanya tidak akan tersentuh api neraka.
Demikian tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan dari Allah SWT kelak di Padang Mahsyar, dimana tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Nya. Mudah-mudahan kita masuk dalam salah satu golongan atau beberapa golongan manusia yang kelak akan mendapat naungan di Padang Mahsyar, amin. (***)