PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Koalisi Indonesia Maju (KIM) adalah gabungan partai yang mengusung pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Koalisi ini juga sepakat mendorong Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulsel.
AIA yang merupakan Akronim dari Andi Iwan Darmawan Aras menuturkan, pada rapat dengan pimpinan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Sulsel, saya diusulkan sebagai Ketua TKD Sulsel.
"Namun pada prinsipnya, saya mengusulkan agar Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran dipimpin oleh figur yang tidak berasal dari partai," jelas AIA di sela-sela rapat internal Gerindra Sulsel, di Hotel Claro, Jl AP Pettarani Makassar, Minggu siang (19/11/2023) sekira pukul 14.30 Wita.
Menurut pria kelahiran 26 Juni 1976 itu, figur yang didorong itu nantinya harus bisa melebarkan sayap untuk membawa nama Prabowo-Gibran khususnya di Sulawesi Selatan.
"Kalau yang dijadikan Ketua TKD itu orang dari partai pengusung itu sendiri, berarti itu nggak ada bedanya dengan partai yang ada," ungkap AIA.
AIA berharap, dengan terbentuknya TKD ini, kemudian membantu partai-partai agar melebarkan jangkauan dari partai-partai koalisi pengusung.
"Olehnya itu, saya pribadi cenderung mendorong figur eksternal diluar partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM). Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman dari koalisi di Sulsel ini," bebernya lagi.
Dikatakannya lagi, orang-orang yang sudah terafiliasi dengan partai politik pengusung, itu sudah otomatis Prabowo-Gibran.
"Itu alasan saya cenderung memilih figur baru untuk melebarkan jaringan partai. Ini yang ingin saya sampaikan, kalau orang partai politik ji lagi yang masuk sebagai Ketua TKD, maka apa bedanya parpol dengan TKD itu," ucapnya dengan logat Makassar.
Figur baru non partai itu, tidak berkontestasi Pileg, sehingga bisa fokus dan maksimal dalam mengurus Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulsel.
Saat ditanya oleh pedomanrakyat.co.id terkait target Gerindra Sulsel dalam memenangkan Prabowo-Gibran, AIA dengan sigap mengatakan, pastilah Gerindra akan 'fight' dalam meraup suara sebanyak-banyaknya bagi Prabowo-Gibran.
"Kalau kemarin itu, pada rapat Koalisi Indonesia Maju, kami menargetkan raihan suara sebanyak 60 persen, kami juga menargetkan Pilpres ini hanya 1 (satu) putaran saja," sebutnya.
Ketika ditanya lagi oleh media ini terkait, pilpres lalu Prabowo menang di Sulsel, apakah hal ini bisa dijadikan patokan ?, AIA mengatakan, kalau sebagai sandaran data, boleh-boleh saja, namun bukan sesuatu yang akurat untuk diungkapkan.
"Karena, komposisi Capres saja kan berbeda, kalau Pilpres lalu itu head to head, kalau sekarang ada 3 (tiga) pasang Capres. Tentunya dari konteks 3 (tiga) pasang Capres itu kita harus bisa mengukur seperti apa rasionalitas target-target kita itu," urai AIA.(Hdr)