Sumarni juga mengatakan, Pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan platform digital mulai dari e-commerce, hingga link-link pribadi, tentu sudah bisa menjangkau lebih luas sehingga berpotensi meningkatkan penjualan. “Pelaku UMKM yang menggunakan digital ini terus mengalami perkembangan dan ini akan terus kita dorong,” katanya.
Menurut Sumarni, pemasaran digital ini jauh lebih efektif dibanding cara konvensional. Pemasaran digital yang dimaksud ini bukan sekedar iklan di media sosial, tapi bagaimana kerangka pemasaran mulai dari pengemasan, konten, hingga layanan setelah penjualan.
Owner Kopi Bintang, Irfan mengungkapkan, dalam memproduksi kopi ini pihaknya masih mengandalkan mesin sederhana yang dirakit sendiri, yaitu mesin sortasi biji kopi atau green beans. Dari green beans ini selanjutnya diolah hingga menjadi produk siap jadi, seperti bubuk kopi instan dengan cita rasa yang tinggi.
Irfan mengatakan, biji-biji kopi pilihan jenis Robusta ini diperoleh dari petani kopi yang tersebar di Suppirang, Patambia, Solang dan Rampusa yang di Wilayah Pegunungan Kecamatan Lembang, Pinrang.
Menurut Irfan, produk Kopi Bintang yang dihasilkannya ini sudah tersebar, tidak hanya di Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan tapi juga tersebar di Pulau Kalimantan. Irfan berharap, dukungan pemerintah terhadap pengembangan usaha ini agar terus ditingkatkan secara menyeluruh.
“Pengembangan usaha kami, termasuk juga UMKM lainnya, bukan hanya dari bantuan permodalan, tapi dibutuhkan pemberdayaan mentoring dari pihak terkait. Modal utama kami dalam berbisnis ini adalah ide dan gagasan. Kalaupun punya modal, tapi kalau tidak ada ide, maka hasilnya juga kurang maksimal. Untuk itu perlu mentoring bukan hanya dari pemerintah tapi pelaku usaha yang telah sukses,” harap Irfan. (busrah)