Disebutkannya, penyebab tingginya angka kejadian penyakit tersebut disebabkan oleh ketidaktahuan Masyarakat terhadap tanda-tanda penyakit kanker payudara yang mengakibatkan banyaknya Perempuan yang terlambat mengetahui kondisinya hingga pada saat diketahui, kondisi kanker tersebut sudah akut atau berada pada stadium tinggi.
“Melalui pelatihan metode SADARI (perikSA payuDAra senDIri), diharapkan nantinya perempuan-perempuan khususnya usia muda bisa mendeteksi sedini mungkin gejala kanker payudara. Dengan begitu, penanganannya akan lebih dini sehingga penyakit tersebut akan cepat ditangani,” ungkap Sartika, sebagai ketua tim pengabdi.
Sementara itu, Halida, S.ST., M.Keb sebagai anggota pengabdi juga menjelaskan, kanker payudara bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal umur. Meski demikian, biasanya kanker payudara menyerang perempuan pada usia produktif dan masa subur, tandasnya.(Hdr)