Sementara Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM dalam sambutannya menyampaikan, dipuncak acara Temmu Pattaungeng, semoga yang dilaksanakan di penghujung tahun 2023 memberikan berkah untuk meningkatkan kebersamaan.
“Semangat baru yang kita pupuk tahun lalu di acara Temmu Pattaungeng hingga tahun 2023, yang in shaa Allah kita bertekad untuk tahun ke 8 kita bisa laksanakan kembali kegiatan serupa,” harapnya.
Pada bagian lain, Ajiep Padindang lebih fokus mmemberikan motivasi bagi generasi muda khususnya Pengurus Karang Taruna Desa Batulappa. Petta Lolo sapaan akrabnya melihat kecenrungan generasi sekarang ini bersifat individualistik – hilangnya nilai-nilai persaudaraan maupun kebersamaan dengan kehadiran teknologi digital.
“Saya harapkan generasi muda Desa Batulappa ke depan bisa mengelola kegiatannya dengan semangat persaudaraan dan kebersamaan, itulah yang menifestasi sehingga mendorong pelaksanaan Temmu Pattaungeng sebagai tradisi masyarakat, agar kegiatan ini bisa berjalan dan menjadi program desa,” harap senator senayan dua periode.
Lebih jauh Ajiep Padindang menyatakan sangat bangga melihat Karangtaruna Desa Batulappa sebagai organisasi kemasyarakatan sosial pemuda desa, tempatnya membina dirinya sebagai manusia-manusia sosial yang peduli sesamanya. Karena prinsip kehidupan manusia sesungguhnya sebagai makhlluk sosial.
“Karang Taruna Battulappa dan jajarannya agar senantiasa evaluasi dari pelaksanaan ini. Merefleksi diri adalah salah satu makna dari Temmu Pattaungeng agar memberikan nafas, jiwa momentum hari ibu dan tutup tahun 2023,” seru Ajiep Padindang.
Di masa jedah seusai acara seremonial, angin dan hujan mengguyur bumi Batulappa. Sebuah berkah yang diturunkan sang pencipta, dimana masyarakat setempat cukup lama menantikan curahan air buat tanamannya. Kegiatan Temmu Pattaungeng tetap berlangsung, mereka dengan wajah sumringah tetap mengikuti lanjutan penerimaan piala dan hadiah pemenang masing-masing lomba yang dilanjutkan makan bersama. (rk)