Melalui program ini, kata dia, ada sekitar 199 penderita stunting dan 18 orang ibu hamil yang mendapatkan bantuan sosial berupa telur, susu, biskuit, ikan segar hingga vitamin.
“Bantuan ini sudah kita serahkan sebanyak dua kali secara bertahap pada bulan Desember 2023 lalu dan kita libatkan seluruh stakeholder untuk mengawasi bantuan ini agar tepat sasaran termasuk kita libatkan pendamping PKH,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah emberikan bantuan sosail serupa untuk 23 lokus desa/kelurahan percepatan penuruan stunting yang telah sitetapkan oleh Pemerintah daerah.
Di lokus ini, Dinas Sosial telah menyerahkan bantuan sosial dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 198 orang yang terkena stunting.
Andi Idnan menambahkan, pihaknya saat ini melalui tim yang telah dibentuk dan juga para pendamping penerima bansos akan melakukan evaluasi terkait dampak dari program ini.
“Akhir bulan Januari ini kitabakan evaluasi, jika program ini dinilai ada perubahan drastis dengan intervensi yang kita lakukan maka kita akan lankutkan. Tetapi jika program ini tidak memberikan perubahan di masyakat maka kita akan coba rencana aksi yang lain yang bisa berdampak dalam penurunan stunting, ” bebernya. (AaN)