“Yang belum selesai hingga sekarang adalah multikulturalisme, yang harus dicari jawabannya bahwa yang serba tidak sama itu memiliki hak yang sama. Kedudukan dan harkat serta ruang yang sama dalam bernegara dan berbangsa. Itu belum selesai,” sebut Mukhlis.
Arwan Tjahjadi lahir dari ayah bernama Sjamsir Tjahjadi, pedagang perantara yang lahir pada tahun 1924 dengan nama Tjoa Hoei Lieng. Orang tua Sjamsir bernama Tjoa Tjong Siong dan Thio Biao Fang. Sjamsir anak ketiga dari tujuh bersaudara.
Setelah dewasa, Sjamsir menikahi Naga Puspa, perempuan kelahiran 1927 bernama lahir Tong Tjoei Ie. Gadis berparas jelita yang dinikahi Sjamsir ini, putri keempat dari enam bersaudara, anak pasangan Tong Hok Tiang-Yap Soang Hae. Naga Puspa sebenarnya bukan pilihan Sjamsir, melainkan pilihan orang tuanya. Orang tuanya memilihkan pasangan karena anaknya ketika itu belum membuka pintu hati bagi seorang gadis.
Lahir 30 Oktober 1952, Arwan dengan nama lahir Tjoa Kian Djoe, merupakan anak keempat pasangan Sjamsir-Naga Puspa. Arwan kemudian menikah dengan Fientje Djayakusli dan dikaruniai tiga anak, Irma, Amri, dan Mira Tjahjadi. Sarjana Arsitek Fakultas Teknik Unhas 1980 ini, termasuk Chairman Losari Hotels Indonesia.
Arwan pernah terlibat dalam banyak organisasi social kemasyarakatan hingga menjadi anggota DPRD Kota Makassar (1999-2004 dan 2004-2009, Fraksi Partai Demokrat) dan Dewan Pendidikan Kota Makassar (2003-2009). Sejumlah penghargaan pernah diperolehnya. (MDA)