Di tempat yang sama, Ketua Umum PPP H Muhamad Mardiono mengungkapkan, banyak yang mengatakan PPP ini tidak lolos Parliamentary Threshold, jadi silahkan masyarakat membuka hasil survey PPP pada kepesertaan pemilu pada tahun 2009, 2014, dan 2019.
“Jadi, ini masalah klasik yang sudah biasa terjadi setiap pemilu-pemilu, jadi lembaga-lembaga survey itu tidak pernah akurat dengan hasil pemilu,” kesal Mardiono.
Lanjutnya, dimaklumi karena PPP ini hasil pemilu diperoleh dari tokoh-tokoh masyarakat yang ditempatkan sebagai tim di dapil masing-masing.
Mardiono pun mengungkapkan alasan Presiden Jokowi tidak hadir pada puncak perayaan Harlah PPP di Makassar, tentu karena partai persatuan pembangunan ini adalah partai koalisi pemerintah dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo, sehingga seperti biasanya PPP mengundang Presiden untuk hadir di setiap harlah bukan hanya sekarang saja.
“Presiden memiliki tugas-tugas yang besar dalam rangka tugas kenegaraan, jadi kalau pun tidak hadir, berarti ada tugas kenegaraan yang harus segera diselesaikan,” beber Plt Ketua Umum PPP.
“Kami akan mengembalikan kejayaan PPP karena PPP ini sudah eksis sejak pemilu pertama pada tahun 1977, dan kami juga sudah beberapa kali bekerjasama dengan PDI Perjuangan yaitu kampanye Mega Bintang yang berangkat dari Kota Solo. Jadi, Insya Allah kita bangun kembali PPP dan bangkit dari Kota Makassar,” pungkas Plt Ketua Umum PPP H Muhamad Mardiono.(Hdr)