Lanjutnya, bahkan yang ingin saya katakan, koalisi ini koalisi nasionalis religius. Jadi cukup ideal lah. Perihal siapa sosok pendamping Munafri nantinya, tentu itu butuh kajian akademik berbasis riset agar melahirkan sosok pendamping ideal.
Memang saat ini jika kita melihat figur PKB, ada sosok dg Ical. Tapi saya ngga yakin jika Dg Ical akan maju Pilwalkot apalagi posisi 02 alias calon Wakil Walikota.
“Beliau (Dg Ical, red) baru saja melewati pertarungan Pileg DPR-RI dan menang. Memang jika APPI disatukan dengan Dg Ical menjadi pasangan kuat, tapi rasanya sulit terwujud,” timpalnya.
Pada prinsipnya, apa yang dilakukan oleh PKB dan Golkar di Kota Makassar menjadi contoh yang baik. Kedua partai ini tak butuh waktu lama dalam menentukan sikap politiknya.
Itu bukti jika masing-masing Ketua Partai bijak dalam menghadapi kontestasi politik mendatang. “Saya juga tidak melihat PKB menjadikan posisi wakil sebagai syarat berkoalisi dengan Golkar. Itu nilai plus dari koalisi ini,” tandas Direktur Lembaga Survey dan Konsultan Politik Parameter Publik Indonesia (PPI) Ras MD.(Hdr)