Sementara itu, isi ceramah yang dibawakan oleh Kepala Kemenag Enrekang Ramli Rasyid dengan judul Aktualisasi Ibadah Puasa, Zakat dan Idul Fitri Dalam Kehidupan Sosial.
Diawali kata Tasbih, dan Tahmid, Allhu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd.
Dalam ceramahnya, Ramli Rasyid menyatakan, Idul Fitri adalah momen yang mengingatkan kita untuk kembali kepada fitrah, kesucian diri, dan kebaikan. Kita mengubah sifat-sifat buruk menjadi yang baik, seperti dermawan dari kekikiran, syukur dari kekufuran, dan pemaaf dari pendendam.
Dia juga mengingatkan tentang pentingnya zakat, sebagai wujud syukur dan pengakuan atas harta yang dimiliki, serta sebagai alat untuk membersihkan diri dari sifat negatif seperti keserakahan dan keegoisan.
“Puasa Ramadhan bukan hanya tentang hubungan vertikal dengan Allah, tetapi juga horizontal dengan sesama manusia. Melalui puasa, kita diajarkan untuk peduli sosial, berbagi, dan membantu sesama, sehingga meningkatkan kemanusiaan kita,” paparnya.
Islam menganjurkan zakat, infaq, dan sadaqah untuk mengurangi kemiskinan dan menegakkan keadilan sosial. Al-Quran menekankan prinsip keadilan distributif, bahwa kekayaan harus didistribusikan secara adil agar tidak hanya berada di tangan orang kaya.
“Mari kita syukuri nikmat Ramadhan dan Idul Fitri dengan menjaga kebaikan dalam diri, berbagi kepada sesama, dan berjuang untuk keadilan sosial. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd, “tutup Kakan Kemenag dengan doa. (*/syafar)