“Banyak surat yang dipalsukan, seperti surat kuasa persetujuan menjual surat pernyataan dan pengakuan, akte pernyataan dan persetujuan di tempat kedua notaris itu,” tegas Rosalinda.
Rosalinda juga mengatakan, akibat perbuatan para terlapor yang menjual dua bidang tanah tersebut para korban mengalami kerugian dengan total Rp 180 miliar.
Pada pembicaraan melalui telepon, Minggu (7/4/2024) lalu, Dino Bastian Sinuhaji (Saksi) dan Hendro Purnomo (Anak Kandung Alm Raden Moelyadi) telah mengingatkan Notaris Nuril Jani Iljas, SH terkait kasus tersebut dapat menyeretnya ke penjara karena dalam penjualan dua bidang tanah milik alm Raden Moelyadi, telah terjadi pemalsuan tanda tangan para ahli waris.
Karena itu pula, dirinya bersama para ahli waris Alm Raden Moelyadi memohon kepada Presiden RI Jokowi dan Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi agar segera menangkap pelaku pemalsuan tanda tangan serta orang-orang yang terlibat didalamnya agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Kami memohon kepada Presiden RI dan Kapolda Sumut agar para pelaku segera ditangkap dan diproses hukum sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (MS).