Tanda Tangan Dipalsukan Hingga Alami Kerugian Rp 180 M, Ahli Waris Surati Presiden RI

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MEDAN - Korban pemalsuan tanda tangan yang mengakibatkan kerugian Rp 180 Miliar, ahli waris Alm Raden Moelyadi menyurati Presiden Republik Indonesia.

Dalam suratnya tertanggal 11 Februari 2024 lalu, ahli waris memohon kepada Presiden Ir. H. Joko Widodo agar segera menangkap pelaku pemalsu tanda tangan mereka yang digunakan untuk menjual dua bidang tanah milik orangtua mereka.

Salah satu ahli waris dari Alm Raden Moelyadi, Rosalinda mengatakan, kasus mafia tanah ini sudah dilaporkannya ke Polda Sumut dengan tiga terlapor yaitu MT yang merupakan istri sirih Alm Raden Moelyadi dan dua oknum notaris berinisial NI dan AGS dengan nomor laporan LP/B/167/II/2024/SPKT/Polda Sumut.

Ahli waris Alm Raden Moelyadi memohon Polda Sumut untuk segera menangkap terduga pelaku pemalsuan tanda tangan yang mengakibatkan kerugian hingga Rp 180 miliar.

“Dari Februari laporan kita, namun sampai sekarang belum juga ditangkap,” ujar Rosalinda, Rabu (10/4/2024).

Diungkapkannya, terlapor MT nekat menjual dua bidang tanah milik kedua orangtuanya tanpa sepengetahuan saudara-saudarinya dengan cara memalsukan surat-surat di notaris tersebut.

“Banyak surat yang dipalsukan, seperti surat kuasa persetujuan menjual surat pernyataan dan pengakuan, akte pernyataan dan persetujuan di tempat kedua notaris itu,” tegas Rosalinda.

Rosalinda juga mengatakan, akibat perbuatan para terlapor yang menjual dua bidang tanah tersebut para korban mengalami kerugian dengan total Rp 180 miliar.

Pada pembicaraan melalui telepon, Minggu (7/4/2024) lalu, Dino Bastian Sinuhaji (Saksi) dan Hendro Purnomo (Anak Kandung Alm Raden Moelyadi) telah mengingatkan Notaris Nuril Jani Iljas, SH terkait kasus tersebut dapat menyeretnya ke penjara karena dalam penjualan dua bidang tanah milik alm Raden Moelyadi, telah terjadi pemalsuan tanda tangan para ahli waris.

Baca juga :  Ketua DPRD Merauke : Keluhan Masyarakat Papua Terkait Pemekaran Harus Diantisipasi Pemerintah

Karena itu pula, dirinya bersama para ahli waris Alm Raden Moelyadi memohon kepada Presiden RI Jokowi dan Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi agar segera menangkap pelaku pemalsuan tanda tangan serta orang-orang yang terlibat didalamnya agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Kami memohon kepada Presiden RI dan Kapolda Sumut agar para pelaku segera ditangkap dan diproses hukum sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (MS).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Gubernur Kaltara Kembali Mendulang Apresiasi di Ajang “Anugerah Layanan KUA 2025” Kategori Pemerintah Provinsi Peduli KUA

PEDOMANRAKYAT, TANGERANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) kembali sukses memperoleh pengakuan prestisius yakni penghargaan "Anugerah Layanan...

Pemprov Kaltara Sabet Anugerah KPI 2025, Dedikasi Kuatkan Penyiaran di Wilayah Perbatasan

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) lagi-lagi menorehkan prestasi gemilang berskala nasional dengan meraih penghargaan...

Perkuat Pembangunan HAM, Kemenham Sulsel Hadiri Puncak Peringatan Hari HAM Sedunia

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hak Asasi Manusia Sulawesi Selatan, Daniel Rumsowek, menjadi salah satu narasumber...

Pemprov Kaltara Mengukir Prestasi Gemilang, Sabet Tiga Trofi di Ajang Bergengsi “Naker Inspirational Leadership Awards 2025”

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan performa yang memukau dan kembali mengukir prestasi gemilang...