PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah genap berusia 40 tahun pada hari ini sejak dilaunching 24 April 1984 silam. Awalnya, Sekolah Islam Athirah menempati lahan sekira 2 Ha di Jalan Kajaolalido Nomor 22 Makassar, yang notabene tanah tersebut milik Angkatan Udara yang ditukar guling dengan tanah milik Athirah di Daya, saat ini dikenal dengan Komando Operasi Udara II Makassar.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Sekolah Islam Athirah, Syamril saat menggelar Konferensi Pers di Parawans Coffee Kolam Renang Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga, Rabu pagi (24/04/2024).
Turut mendampingi Syamril, Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Mas Aman, dan Fuad selaku Ketua Panitia Milad ke-40 Sekolah Islam Athirah.
Lanjut Syamril, Ada cerita menarik di awal pendirian Athirah. Semula lahan tersebut direncanakan untuk pendirian hotel. Hadji Kalla yang sangat hati-hati dalam berbisnis sebelum mengambil keputusan meminta pertimbangan dari ulama Rabithah ‘Alam Islamy di Arab Saudi.
“Nah, melalui proses korespondensi, keluar semacam ‘fatwa’ jika ingin mendirikan hotel harus bisa menjamin tidak ada minuman keras, harus mahram jika pasangan dan lain sebagainya. Akhirnya diputuskan peruntukan lahan tersebut bukan hotel, dan pak Hadji Kalla minta dirikan sekolah saja,” ungkap Syamril.
Pada waktu itu pak Hadji Kalla minta sekolah yang didirikan nantinya itu harus yang terbaik. Waktu itu di Makassar sekolah swasta favorit terbaik masih dipegang oleh sekolah Katolik dan Kristen.
“Atas kejadian itu, Hadji Kalla dan anaknya yaitu Jusuf Kalla, ingin ada juga sekolah Islam yang unggul di Makassar, maka didirikanlah Sekolah Islam Athirah,” ujar Syamril.
Menurutnya, kunci utama menjadi unggul yaitu SDM. Maka diadakanlah kerja sama dengan IKIP Ujung Pandang (sekarang UNM Makassar, red) dan IAIN Alauddin (berganti nama menjadi UIN Alauddin Makassar, red). Lulusan terbaik dari kedua kampus itu pun ditawari menjadi guru, dan merekalah yang menjadi perintis untuk membangun sekolah Islam terbaik di Makassar bernama Athirah.
“Athirah itu berawal di Kajaolalido terus di Bukit Baruga tahun 2000 , Racing Center tahun 2005 dan Bone tahun 2011,” timpal Direktur Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga itu.
Urainya lagi, sekarang pada Milad ke 40 telah berdiri TK, SD, SMP dan SMA di Kajaolalido dan Baruga. SD, SMP dan SMA di Bone dan TK, SD di Racing Center. Keseluruhan terdapat 13 unit sekolah dengan total peserta didik sekitar 3500 orang, guru dan pegawai sekitar 700 orang.
Ditempat yang sama, Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga Mas Aman mengungkapkan, jika dihitung sejak awal didirikan, Sekolah ini telah meluluskan alumni sekira 30 ribuan orang.
“Alumni telah tersebar di berbagai kota bahkan negara. Juga berkiprah pada berbagai profesi, mulai swasta, pemerintah hingga wirausaha. Beberapa alumni Athirah seperti Bupati Gowa dan Pangkep sekarang. Juga anggota DPRD, Kepala Dinas dan lainnya,” katanya.
Karena menurutnya, capaian prestasi juga berbanding lurus alias membanggakan. Hampir tiap tahun siswa Athirah mewakili Sulsel pada ajang Olimpiade Sains Nasional dan telah mempersembahkan medali emas, perak dan perunggu. Bahkan pada level Internasional Science Olympiad juga bisa berprestasi.
Demikian pula pada prestasi non akademik seperti seni, budaya, olahraga, leadership, teknologi dan sebagainya. Juga bisa berprestasi level nasional dan regional.
“Akreditasi institusi juga semuanya sudah kategori A dan A plus,” sebutnya.
