Saat mengunjungi Kecamatan Sinjai Borong yang kaya dengan tanaman tembakau, Pj. Bupati melihat potensi tersebut dapat meningkatkan nilai jual hasil tembakau petani demi meningkatkan kesejahterannya.
Orang nomor satu di Sinjai ini memiliki impian besar dengan mendorong petani tembakau untuk memproduksi rokok cerutu. Apalagi menurutnya jenis tembakau di Sinjai Borong memiliki aroma yang khas dan sangat cocok dibuat jadi cerutu.
“Usaha tembakau yang digeluti oleh petani di Sinjai Borong sudah cukup baik namun masih harus dikembangkan. Jika dikembangkan dengan sentuhan industri maka akan naik kelas,” katanya.
Dalam mengatasi permasalahan sampah, Alumni IPDN ini juga telah melakukan langkah proaktif dengan menghadirkan investor untuk berinvestasi dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Sinjai.
Upaya ini adalah bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sinjai untuk meningkatkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hal ini dibuktikan pada bulan Maret 2024 lalu, Pemkab Sinjai telah melaunching pembelian sampah plastik sekaligus dirangkaikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Million Limbah Makassar.
Di sektor penddidikan, Pj. Bupati memiliki perhatian khusus dan tidak ingin melihat ada warga Sinjai yang tidak mengenyam pendidikan. Ini dibuktikan dengan program Sinjai Bebas Paket A yang saat ini dijalankan oleh Dinas Pendidikan.
Potensi pertanian dan perkebunan juga tak luput dari perhatian Pj. Bupati Sinjai dengan mengajak petani untuk mengembangkan budidaya tanamann cabai, semangka dan durian varietas unggul.
“Saat ini kita sedang mengembangkan cabai yang ukurannya 52 cm dan semangka yang bobotnya 15 kg. Kita juga kembangkan durian dengan sistem okulasi dimana dalam satu pohon itu terdiri dari beberapa jenis durian mulai dari durian mottong, mentega dan jenis lainnya.
Tidak hanya itu, dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, Pemkab Sinjai bekerjasama dengan tim dari Japan Initiative menerapkan program review yang merupakan salah satu pendekatan reformasi birokrasi yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah anggaran.
“Melalui program ini dapat meningkatkan efisiensi anggaran dan efektifitas program kegiatan agar dapat memberi dampak maksimal kepada daerah dan masyarakat Sinjai,” tambah Pj. Bupati.
Dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sinjai pada bulan Maret 2024 lalu, Kabupaten Sinjai berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sinjai yang mencapai 5,71 persen. Angka ini menempatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sinjai berada pada posisi tiga besar di Sulawesi Selatan.
Meskipun enam bulan adalah waktu terlalu dini untuk menilai kinerja setiap pejabat didalam melaksanakan tugas pemerintahan,. Namun demikian, dalam waktu singkat ini sudah memberikan beberapa perubahan menyangkut pelayanan kebutuhan masyarakat.
Merujuk kepada apa yang telah dilakukan oleh T.R. Fahsul Falah dalam kurun 6 bulan terakhir, disadari atau tidak itu merupakan gagasan dan ide cemerlang yang telah menunjukkan integritas dan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin yang paham ilmu kewilayahan dan memahami kebutuhan masyarakatnya mulai dari kota sampai kepelosok desa. (AaN)
