Masih di tempat yang sama, Syamsul Alam, S.Pd, Gr, M.Pd, mewakili orangtua murid mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para guru dan ustadz TK Ananda atas ketekunan, kesabaran dan ketelatenannya mengajari anak-anak kami dalam memberikan pendidikan dengan baik.
“Kenapa saya memilih TK Ananda, karena ada kwalitas yang terbaik di sekolah tersebut,” ucapnya menambahkan.
Syamsul Alam juga mengajak kepada seluruh orangtua yang hadir agar selalu memberikan rasa kepedulian yang besar terhadap anak-anak, tentunya dengan menyekolahkannya ke sekolah SD yang baik sehingga mereka dapat mempersiapkan diri menjadi anak yang nantinya akan mengabdi kepada kedua orangtua, masyarakat, bangsa dan negara.
Sementara itu, Pengawas TK Kecamatan Tamalate Hj. Sumarsih, S.Pd sangat mengapresiasi kepada semua komponen yang ada di sekolah TK Ananda,
“Kita patut berterima kasih kepada Kepala Sekolah dan para guru TK Ananda yang telah bersedia mengajari anak-anak kita yang masih usia dini dan belum mengerti apa-apa, namun mereka (para guru, red) dengan semangat, sabar serta penuh tanggungjawab melaksanakan tugas mulia ini,” ujarnya.
“Anak didik di usia dini ini ibaratnya sebuah botol yang berisi air yang jernih dan tidak berwarna, maka dengan tangan-tangan dingin para guru di sekolah yang meneteskan warna pada gelas sehingga berubah warna sesuai dengan tetesan yang mereka berikan,” tambahnya.
Olehnya itu, saya mengimbau kepada orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya untuk mendaftarkannya sesegera mungkin di sekolah TK Ananda ini.
“TK Ananda ini sangat luar biasa. Selain sudah mencetak angkatan ke XX, kwalitas pembelajarannya tidak diragukan lagi. Dengan berakreditasi A tentu para guru-gurunya mempunyai pengalaman luar biasa dalam mendidik anak-anak kita,” terangnya.
Sumarsih juga mengatakan, kurikulum telah memerdekakan anak-anak dalam belajar, kata lain kurikulum tingkat paud dikenalnya dengan merdeka bermain karena proses pembelajaran yang bertujuan agar anak memiliki persepsi bahwa belajar itu menyenangkan bukan memberatkan.
Ia menambahkan, tanggungjawab pendidikan tidak hanya pada pemerintah melainkan juga pada orangtua dan masyarakat. “Untuk pengetahuan dan keterampilan bisa jadi peranan sekolah yang lebih banyak, namun sikap atau perbuatan itu harus lebih banyak bimbingan orangtua dan masyarakat,” tegasnya menutup. (*Rz)