Zudan berharap semua pihak menjaga kekompakan dan kerukunan antara provinsi, kabupaten, dan kota dalam mengendalikan inflasi demi kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Pj Bupati Enrekang, Dr. H. Baba, dalam laporannya mengatakan, gerakan pangan murah yang dilakukan pada hari ini merupakan inisiatif dari Gubernur, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kepada 24 kabupaten/kota. “Sehingga, hari ini kita di Enrekang sudah menyiapkan pangan murah yang dijual kepada masyarakat dengan harga di bawah pasaran,” tegasnya.
“Insya Allah, besok kita juga akan melakukan pangan murah di Kecamatan Anggeraja, Kamis di Kecamatan Baraka, dan Jumat di Kecamatan Alla. Itu selama empat hari berturut-turut kita laksanakan untuk membantu masyarakat agar mampu membeli pangan dengan harga terjangkau. Ini adalah bentuk kerjasama antara Bulog, TPID, dan Pemerintah Daerah,” kata Pj Bupati.
Pj Bupati juga mengakui bahwa ada beberapa harga komoditi yang naik, terutama menjelang HBKN, misalnya beras medium. “Makanya, hari ini kita siapkan 10 ton beras yang dijual dalam kemasan 5 kg per zak dengan harga di bawah pasaran,” ungkapnya.
“Terkait harga sayuran dan bawang, itu tidak menjadi soal karena kita adalah daerah sentra holtikultura. Namun, untuk harga industri terkadang naik sehingga kita perlu suplai dari luar dengan kerjasama Bulog untuk memasok bahan-bahan tersebut. Harapan kita dengan Gerakan Pangan Murah ini adalah agar harga pasar bisa terkendali dengan aman,” jelasnya. (syafar)