Pj. Bupati Sinjai Ajak Semua Bersinergi Turunkan Prevalensi Stunting lewat Intervensi Serentak

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Sebagai upaya akselerasi pencapaian target penurunan stunting dan bentuk komitmen yang kuat untuk memastikan pendampingan, pendataan monitoring dan evaluasi, pemerintah Kabupaten Sinjai mencanangkan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting yang dimulai pada bulan Juni ini.

Menurut, Penjabat Bupati Sinjai T.R. Fahsul Falah aksi ini menandakan keseriusan pemerintah untuk terus melakukan berbagai upaya pencegahan stunting melalui gerakan bersama yang melibatkan seluruh stakeholder.

Untuk itu selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Pj. Bupati mengajak semua pihak bersinergi untuk menurunkan prevalensi stunting di Sinjai melalui intervensi serentak.

"Kami meminta kepada seluruh Camat, Lurah/Kepala Desa, Kepala Puskesmas dan Kader Posyandur untuk ikut menggerakkan semua sasaran agar datang ke posyandu. Marilah kita sukseskan kegiatan ini sebagai upaya kita dalam melawan stunting yang masih menjadi salah satu tantangan kesehatan di Kabupaten Sinjai, " ucapnya, Jumat (14/6/2024).

Lanjutnya, Posyandu menjadi pusat layanan dasar, terutama dalam pemantauan tumbuh kembang bayi, balita dan pemeriksaan ibu hamil yang mempunyai posisi sangat strategis.

"Dengan sinergi antara Pemkab, Kecamatan, Kelurahan, Desa, kader Posyandu, kader PKK dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Sinjai dapat terus menurun sehingga generasi masa depan dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sinjai Drs. Janwar mengatakan angka prevalensi stunting di Sinjai masih terbilang tinggi yakni 33,5 persen di tahun 2023.

Untuk menekan hal ini, kata dia, diperlukan langkah strategis yang efektif dan efisien sebagai upaya mencegah kasus dengan melibatkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja kolaboratif semua pihak.

Selain itu, dibutuhkan pendampingan dan intervensi secara intensif, konvergen, konektif dan intergratif berkualitas dengan sasaran ibu hamil dan balita berisiko berpotensii melahirkan anak stunting yang baru.

Baca juga :  Lomba Karnaval Mobil Berhias Dimenangkan UKI Toraja Dalam Peringatan IMT 110 Tahun di Rantepao

"Untuk itu saat ini dilaksankan intervensi secara serentak untuk cegah stunting melalui pendataan, penimbangan, pendampingan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi seluruh calon pengantin, balita, ibu hamil secara berkelanjutan di seluruh Posyandu yang ada di Sinjai," pungkasnya. (AaN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Sore Bercerita #2: Pengajian Semiotika DKV Bersama Dr. Sumbo Tinarbuko

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA - Ruang diskusi di Rumah Buku SaESA sore itu berubah menjadi kelas terbuka di Google Meet....

PDAM Akhirnya Buka Isolir Air Bersih di TMP Panaikang

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Setelah viral berita tentang Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang Makassar kotor tanpa adanya petugas penyapu...

Medan Pers Club Akan Kembali Eksis Menggelar Kegiatan Bakti Sosial di Tengah Masyarakat

PEDOMANRAKYAT, MEDAN - Medan Pers Club (MPC) yang berdiri 16 Agustus 1998 dan pernah melegenda, kini akan kembali...

PWI Pusat Gelar Orientasi Jelang Pengukuhan Pengurus 2025–2030

PEDOMANRAKYAT, SOLO - Menjelang pengukuhan, Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat masa bakti 2025–2030 menggelar orientasi kepengurusan di...