“Dengan keikutsertaan teman-teman pengurus LAPAKKSS pada event nasional seperti Kutai Festival Budaya Nusantara diharapkan menjadi momentum bagi kita untuk memberikan penampilan seni budaya Sulsel yang terbaik sehingga dapat menghibur dan memberikan nilai tersendiri,” ungkap Lina.
Ishakim salah satu peserta FGD tersebut menguraikan tentang pentingnya menyajikan pementasan seni yang tidak biasa-biasa lagi dan hendaknya diarahkan pada penampilan yang luar biasa.
“Sudah saatnya teman-teman seniman menampilkan hal yang luar biasa dan tidak biasa-biasa lagi seperti biasanya, karena zaman menunut hal tersebut. Seninan dituntut menampilkan hal baru dan kontenporer yang penting tidak kehilangan makna, nilai dan ruh dari pesan yang ingin disampaikan,” papar Ishakim.
Sementara itu Idwar Anwar selaku Peserta FGD banyak menekankan tentang agenda Penyusunan Naskah Akademik dan Raperda Tentang Pemajuan Kebudayaan Sulawesi Selatan.
“Kita harus menjadikan momentum Penyusunan NA dan Raperda Pemajuan Kebudayaan Sulsel ini sebagai bagian dari kita untuk berpikir dan kerjabersama memajukan kebudayaan kita di Sulsel melalui regulasi daerah, pada forum ini coba pikirkan untuk menjadikan issu maritim sebagai bagian.khas Sulawesi Selatan yang diharapkan masuk dalam draf Raperda tersebut, sehingga menjadi pembeda regulasi kebudayaan kita dengan daerah lainnya, kita coba pikirkan point-point penting yang bisa dimasukkan menjadi pasal-pasal atau Bab tersendiri,” terangnya.
Secara umum diskusi berjalan alot san hampir semua peserta mengemukakan pendapat dalam forum tersebut dan menjadi notulen dari pelaksana.
Akhirnya kegiatan ditutup secara resmi oleh Ketua LAPAKKSS yang dilanjutkan acara hiburan. (pw-rk)