Kepada calon guru penggerak, Darmawan berpesan agar tetap rendah hati dan menjadi contoh yang baik bagi komunitas guru.
Dia juga mengingatkan agar tidak menjadikan jabatan kepala sekolah sebagai target utama, tetapi niatkan untuk membenahi mutu pendidikan di Luwu Timur.
“Guru penggerak adalah ujung tombak di sekolah dan mitra untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah,” kata Darmawan.
Sementara itu, Irwan Tando SE Mkom I mewakili Kepala BBGP Sulsel dalam sambutannya mengatakan, BBGP Sulsel mendapat amanah sebagai Satker penyelenggara Program PGP Angkatan 11 di Sulawesi Selatan.
Dia mengatakan, Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan program prioritas Kemendikbudristek untuk memberikan kompetensi Guru Penggerak kepada guru.
Untuk mencapai kompetensi itu, CGP dituntun tiga modul yang harus selesai dalam waktu enam bulan pembelajaran secara daring dan luring.
Ketiga modul itu adalah, paradigma dan visi guru penggerak empat topik.
Modul dua, praktik pembelajaran yang berpihak pada murid juga tiga topik.
Sedangkan modul ketiga adalah pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah dengan tiga topik.
Kelancaran pelaksanaan program PGP angkatan 11 ini tidak terlepas dari kolaborasi yang kuat dari seluruh pihak.
“Karena itu BBGP Sulsel dengan hormat menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kota dan kabupaten yang mendukung kegiatan ini,” kata Irwan.
Di Kabupaten Luwu Utara kegiatan berlangsung di SMPN 4 Masamba melibatkan 31 calo guru penggerak dan 6 pengajar praktik. ***