Suatu Hari dengan Tanri Abeng, Manajer Profesional Pertama Indonesia

Bagikan:

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Jenis praktik KKN ini juga menjadi ciri khusus di dalam birokrasi pemerintah di mana prinsip-prinsip tata kelolanya seakan-akan berbunyi: “Jika bisa dibuat susah, kenapa dipermudah,” tulis Fachry yang dikutip dari buku Tanri Abeng: “Indonesia Inc”. hlmn 72.

Guna mengatasi kondisi keuangan Garuda yang sudah minus 300 dolar AS tersebut, Tanri Abeng bertemu dengan Presiden Bank Dunia guna membicarakan kemungkinan memperoleh utang bagi PT Garuda Indonesia sebesar 300 juta dolar AS. Usaha Tanri ini berkaitan dengan kondisi finansial PT Garuda yang secara teknikal-akuntasi telah bangkrut. Karena itulah, Presiden Soeharto meminta secara khusus menerima Tanri Abeng menyelamatkannya. Dan, usaha Tanri tidak sia-sia. Dana Bantuan Bank Dunia itu direalisasikan ketika Abdul Gani menjabat direktur utama BUMN maskapai itu, sebagaimana dijelaskan Tanri Abeng kepada Fachry Ali di Denpasar Bali, 22 September 2018.

Nah, begitulah rangkaian cerita perjalanan PT Garuda Indonesia sejak awal era reformasi. Tentu saja, cerita di kekinian, kita sudah membacanya. Bagaimana menurut Anda?

Setelah acara peluncuran usai, saya dan Dr. Tammasse menyusul Pak Tanri Abeng ke kediamannya. Tujuannya, akan melakukan wawancara berkaitan dengan pengalamannya sebagai alumnus AFS. Wawawancara berlangsung beberapa puluh menit karena kami menyadari beliau perlu istirahat.

Menjelang saya dan Dr.Tammasse meninggalkan kediamannya,tiba-tiba saja Pak Tanri Abeng ingin menitip sesuatu.
“Saya mau titip satu eksemplar buku untuk Pak Halide. Kenalkan?,” tanyanya.
“Oh..iya. Saya kenal baik. Nanti saya antar ke kediaman beliau. Masih tinggal di Kampus Baraya, di dekat gedung Fakultas Ekonomi dulu,” kata saya.

“Oh…iya, saya sama-sama kuliah dengan Pak Halide,” tambahnya lagi, kemudian membubuhkan tanda tangan stempel dan beberapa kalimat di halaman depan bukunya yang tebalnya 473 halaman dan diterbitkan Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia. Kami pun mohon diri dari rumahnya yang asri.

Baca juga :  Posko Angkutan Udara Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Resmi Dioperasikan

Pertama Alphard Tembus Lorong

Dua minggu setelah pertemuan di Jakarta itu, Pak Tanri Abeng ke Makassar. Rupanya beliau ingin melihat Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kecamatan Mariso. Jalan ke PKM itu harus melewati lorong sempit. Dan ini untuk pertama kalinya, Senin (1/4/2019) itu, ada mobil mewah jenis Alphard bisa menembus lorong untuk mencapai Klinik Inggit Dahlia (Indah) yang terletak di Jl.Dahlia Lrg.132 Kecamatan Mariso Makassar.

Selama ini, kata Direktur Utama Klinik Inggit Dahlia Dr.H.Tammasse Balla, M.Hum, hanya mobil mewah jenis Fortuner saja yang bisa tembus ke klinik tersebut, karena sempitnya dan tajamnya tikungan lorong yang harus dilewati. Daeng Nai, penjaga klinik, terpaksa harus memandu rombongan Tanri Abeng yang didampingi sejumlah staf Pertamina Unit Pemasaran IV Makassar tersebut. Pasalnya, mobil jenis Alphard memiliki body yang sedikit lebih panjang dibandingkan Fortune. Lagi pula di lorong yang harus dilalui banyak sepeda motor yang parkir di kiri kanan jalan.

Tanri Abeng yang didampingi putranya Emil Abeng, selama sekitar 1 jam melihat klinik yang dibuka pertama kali tahun 2014 tersebut. Setelah lima bulan berhenti operasi, Tanri Abeng memercayakan kepada pasangan Dr.H.Tammasse, M.Hum-Dr.dr.Jumraini, S.Ked, Sp.N.Subsp,N.R.E. (K) mengelola klinik tersebut dan memberinya nama Klinik Inggit Dahlia (Indah) Makassar.
Bidan Rini selaku tenaga kontrak yang bertugas di klinik bersama Mulidawati menjelaskan, klinik ini pertama kali beroperasi 16 Maret 2015 hingga 30 September 2018.

“Setelah itu, selama lima bulan klinik berhenti beroperasi,” ujar ibu tiga anak lepasan D-3 Sekolah Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Guna Insan Akademik (GIA) Makassar tersebut.
Sejak beroperasi 7 Maret 2019, hingga sekarang Klinik Indah sudah melayani 172 pasien, termasuk 44 orang yang dilayani pada hari pertama klinik dibuka kembali. Selama sebulan, klinik ini memberi layanan gratis kepada warga setempat. Namun menurut Dr.dr.Jumraini, S.Ked, Sp.N, Subsp, N.R.E. (K) yang juga Direktur Pelayanan Medik Klinik Indah, ke depan pelayanan gratis akan diberikan pada setiap hari Jumat.

Baca juga :  Sebagai Bentuk Kepedulian, Kapolsek Kawasan Paotere Jenguk Anggotanya yang Sakit

“Tetapi kalau pun ada pembayaran, tidak memberatkan pasien,” ujarnya ketika menjelaskan pengelolaan klinik tersebut kepada Tanri Abeng.

Direktur Utama Klinik Indah Dr.Tammasse, M.Hum mengatakan, kehadiran klinik secara umum untuk memberikan layanan kepada masyarakat sekitarnya, terutama warga yang tidak mampu. Bahkan, ruang aula di klinik dan kapasits sampai 200 orang, dapat dimanfaatkan dengan kompensasi pembayaran biaya kebersihan.
Menurut Bidan Rini, kunjungan Tanri Abeng ke klinik tersebut ketiga kalinya dilakukan sejak klinik pertama berdiri tahun 2014. Sementara Emil Abeng sudah sering berkunjung.

“Mungkin sudah tujuh kali,” perempuan 34 tahun ini ini menambahkan.
Itulah kenangan saya dengan Dr.Tammasse bersama Tanri Abeng, pria Sulawesi Selatan yang menjadi satu-satunya “manajer satu miliar” di Indonesia. (*).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Promo Bioskop Februari 2025: Diskon, Cashback, dan Penawaran Menarik di XXI, CGV, dan Cinepolis

PEDOMANRAKYAT - Kabar gembira bagi pecinta film! Menyambut Februari 2025, jaringan bioskop ternama seperti XXI, CGV, dan Cinepolis...

Komisi I DPRD Pinrang Gelar RDP Soal Ternak Sapi yang Berkeliaran

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Polemik terkait ternak sapi yang berkeliaran dan merusak perkebunan warga di Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua...

Tidak Ada Negara di Dalam Negara : NKRI Harga Mati !

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Beredarnya video dan informasi mengenai pelantikan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia di wilayah...

Menag Matangkan Kurikulum Cinta dan Eco-Theology untuk Perkuat Kerukunan dan Kelestarian Alam

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) terus mematangkan konsep “Kurikulum Cinta” dan “Eco-Theology” sebagai upaya strategis dalam membangun...