“Kasabua si osuna, na kasamaku esena”. (Kalau kita satukan bekalnya, maka kita akan sama-sama naik derajatnya).
“Kasabua si weki, na kasamaku wokona”. (Kalau kita samakan langkah, kita akan sama-sama tumbuh dan berkembang/bertumbuh).
“Kasabua si nee, na kasamaku naena”. (Kalau kita satukan keinginan dan tujuan, maka kita akan sama besar).
“Mai ta ka sama ku weki, loa kura sama wokona. (Marilah kita bersama-sama menyatukan diri dan hati kita untuk mencapai tujuan bersama).
Prof. Thib menyebutkan, manusia di dalam kehidupannya di dunia ini harus menjaga dengan baik hubungan dengan Tuhannya dan hubungannya dengan sesama manusia. Hubungannya dengan Tuhannya diwujudkan dalam bentuk ibadah dan takwa kepada-Nya. Hubungan dengan manusia harus diwujudkan dalam bentuk berakhlak mulia kepada sesama.
“Pernyataan ini didasarkan pada firman Allah yang menyatakan: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk,” ungkap Thib mengutip Quran Surah Ali Imran (3): 103.
Allah menciptakan manusia dari laki-laki dan perempuan. Dari keduanya lahir manusia-manusia yang kemudian dikelompokkan menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Hal ini dinyatakan oleh Allah di dalam QS. Al-Hujurat [49]: 13: 13.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Silaturrahim tersebut dihadiri para tokoh masyarakat Bima di Jabaodetabek lebih 1600 orang. Tokoh Bima yang hadir, di antaranya: Drs. H. Harun Al-Rasyid, bersama Ibu, Pj. Kota Bima H. Muhammad Room bersama Ibu, Brigjen Pol (Pur) H.A.Ghany Abubakar, Dr. H. Hamdan Zoelva, S.H., M.H., Drs. H.M. Saleh Umar Ketua Forkorda NTB, Kolonel (Purn.) Muhidin, Mantan Ketua BMMB Periode lalu, dr. Sanusi, mantan Ketua BMMB periode sebelumnya, Pak Mori Hanafi, Anggota DPR RI, H. Syafruddin Anggota DPR RI, dan sejumlah tokoh bima lainnya. (MDA).