“Sistem bongkar muat di terminal-terminal petikemas di pelabuhan modern seperti di pelabuhan Singapura dan pelabuhan Shanghai,” ucapnya.
Menurutnya, pelabuhan memainkan peranan penting dalam sistem rantai pasok, karena transportasi laut mewakili sekitar 90 persen perdagangan global.
Secara progresif, ukuran dan karakteristik pelabuhan telah disesuaikan dengan letak dan wilayah dari pelabuhan itu sendiri dan juga mendukung rute perdagangan baru diharapkan semakin meluas yaitu wilayah dengan faktor produksi dengan biaya rendah, pasar yang besar dan meluas, populasi besar, kapasitas ekonomi yang signifikan, dan aktivitas inovatif lainnya yang cukup besar.
“Dalam buku ini, juga menjelaskan aliran-aliran barang dari hulu hingga hilir dengan fokus utama adalah perdagangan di laut, serta para pelaku yang terlibat dalam proses aliran kargo, selain dari perusahaan pelayaran, dan operator terminal pelabuhan, tentu masih banyak lagi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam bisnis ini,” timpal ayah dari Aqila Khansa Hanifah.
Selain itu, kata dia, buku ini banyak menceritakan pola logistik di bidang pelayaran, perkembangan dari masa kemasa, biaya-biaya yang timbul dalam proses logistik di bidang pelayaran.
“Salah satu bab dalam buku ini membahas terkait dengan keputusan dalam pengadaan armada pengangkutan kargo, keputusan dalam kepemilikan ataupun penyewaan petikemas kosong (empty container) ataupun full container di tinjau dari segi bisnis pelayaran,” Dr. Ir. Ashury Djamaluddin, ST, MT menandaskan.(Hdr)