“Sekarang memang sudah eranya digitalisasi, termasuk digitalisasi dakwah,” kata Syamsuddin.
Saat ini, katanya, banyak kegiatan di Kantor Gubernur Sulsel yang dilakukan secara digital, mulai dari persuratan, bahkan sampai kegiatan upacara dan lomba-lomba.
“Pak Pj Gubernur Sulsel saat ini, Bapak Prof Zudan Arif Fakhrullah, hamper semua kegiatannya saat ini dilakukan secara digital dan ternyata memang sangat efektif. Upacara pun bisa dihadiri banyak peserta, mulai dari pegawai kantor gubernur sampai sekolah-sekolah se-Sulsel, karena dilakukan secara digital via zoom,” ungkap Syamsuddin.
Ketua Panitia Seminar Nasional dan Pelatihan Produksi Konten Dakwah Digital Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Asnawin Aminuddin, mengatakan, seminar nasional menghadirkan pembicara yaitu Ketua Bidang VI Sistem Informasi Dakwah dan Digitalisasi Tabligh (SID & DT) Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Raden Muhammad Ali SS MPd, dengan tema: “Strategi Implementasi Dakwah Konvensional dan Dakwah Digital.”
Materi yang diberikan pada pelatihan ini yaitu Conten Analytic & Strategi Jitu Membuat Konten Viral di Media Sosial (Dr Muhammad Najih Farihanto MA), Dakwah Kultural dalam Prespektif Psikologi (Dr Ahmad Yasser Mansyur SAg SPsi MSi), Dakwah Kultural dalam Prespektif Seni dan Budaya Sulawesi Selatan (Chaeruddin Hakim), dan Personal Branding Muballigh (Dr Usman Jasad).
Juga materi Menemukan Ide Konten Dakwah (Arinal Hidayah), serta Teknik Pembuatan Konten Dakwah Digital (Haris Zainuddin), dan Teknik Pembuatan Video Dakwah (Aswar Nawawi).
“Dalam pelatihan ini, kita lebih banyak memberikan praktek teknik pembuatan konten dakwah digital. Jadi para muballigh tidak hanya berdakwah di mibar masjid, tapi juga berdakwah di mimbar medsos,” kata Asnawin. (*)