Sejak siang tim lapakkss laksanakn gladi resik (GR) hingga malam pertunjukan, Sukma Sillanan sudah stay di tempat untuk memastikan setiap titik cahaya sesuai posisi para pemain termasuk penggunan klip on penari pun aktor sudah dipastikan urutan-urutannya.
Di malam pertunjukkan semua tim siap tampil tanpa beban, melupakan insiden-insiden sejak awal perjalanan hingga sesaat sebelum ke Lapangan parkir Pulau Kumala (tempat pertunjukan). Untungnya, Dr. Nurlinah Syahrir, M.Hum selaku pimpinan rombongan yang juga koreografi drama tari ini tetap menjadi panutan tim, sehingga pementasan berjalan sukses dan unik dari kontingen lainnya.
“Pertunjukkan ini lain dari yang lain dan baru pertamakali ada peserta yang menampilkan drama tari dengan membawa cru lighting/sound termasuk artistiknya,”ujar salah satu staf crew KFBN 2024.
Para penonton yang hadir tampak antusias dan terhibur dengan penampilan para penari dan aktor yang begitu mendalami peran mereka.
“Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pementasan-pementasan serupa di masa mendatang,”harap salah satu penonton.
Usai pementasan, panitia mengabadikan foto bersama tim lapakkss yang sekaligus penyerahan cinderamata perahu pinisi dari Dr. Nurlina Syahrir, M.Hum (Pimpinan rombongan) ke Antoni Kusbiantoro, S.STP (Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara. Momen yang sama Rachim Kallo (Sekretaris Lapakkss) menyerahkan Buku ‘Budaya Politik – Politik Budaya’ (Filosopis, Empiris dan sosiologis) ke Drs. Abrianto Amin – Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kalimantan Timur.
Patut disyukuri kehadiran tim Lapakkss di Tenggarong disambut baik beberapa Pengurus KKSS Kaltim yang sengaja datang dari Kota Samarinda, KKSS Kukar turut memberikan dukungan penuh terhadap acara ini. Sekalipun hanya dating menyaksikan pementasan Drama Tari Tumanurung bainea ri Tamalate.
“Pementasan drama tari ini merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya yang sangat penting dan perlu didukung oleh berbagai pihak, termasuk kami yang ada di rantau,”ucap Abrianto seraya menambahkan, Insya Allah ke depan, KKSS akan membangun kerjasama tim Lapakkss dalam berbagai segmen.
Dengan suksesnya pementasan drama tari “Tumanurung Bainea Ri Tamalate”, Pulau Kumala Tenggarong kembali menunjukkan Lapakkss sebagai sebuah Lembaga Pengembangan seni dan budaya Sulsel telah memberikan warna KFBN 2024 ke 2 di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. (habis)