1.268 Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Hadiri Lokakarya

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, BARRU – Sebanyak 1.268 Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11 se Sulsel menghadiri lokakarya yang berlangsung serentak di 14 kabupaten dan kota, Sabtu (20/7/20240).

Lokakarya 1 CGP Angkatan 11 itu berlangsung di Kabupaten Bantaeng, Barru, Bulukumba, Enrekang, Maros, Pangkep, Soppeng, Luwu Timur, Luwu Utara, Sinjai, Palopo, Wajo, Parepare, dan Kota Makassar.

Pada lokakarya yang diselenggarakan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulsel itu, seribuan lebih CGP dipandu 251 pengajar praktik, 14 pendamping guru penggerak.

Hadir pula panitia dari dinas pendidikan lokasi lokakarya, serta tim pendamping dari BBGP Sulsel.

Di Kabupaten Barru, lokakarya berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Barru.

Sebanyak 55 calon guru penggerak (CGP) mengikuti lokakarya yang berlangsung sejak pagi hingga sore.
Mereka dibagi dalam empat kelas didampingi 11 pengajar praktik yang merupakan guru penggerak beberapa angkatan sebelumnya.

Kegiatan lokakarya pertama angkatan 11 mengusung tema Pengembangan Komunitas Praktisi.

Peserta lokakarya terlihat menikmati aktivitas sejak awal. Kegiatan diawali perkenalan sesama calon guru pengguru penggerak. Sebab meski berasal dari kabupatan yang sama namun sekolah mereka berbeda.

Suasana akrab langsung terlihat ketika mereka bermain koboi-kobian dipandu ke pengajar praktik yang merupakan guru penggerak beberapa angkatan sebelumnya.

Keakraban makin terasa di permainan selanjutnya. Main kereta-keretaan yang terlihat lucu mengandung beberapa filosofi pembelajaran yang sungguh luar biasa.

Usai bermain, pengajar praktik memandu CGP untuk mengungkapkan makna yang mereka petik dari permainan tersebut. Dalam permainan ini, setiap kelompo terdiri atas tiga orang.

Secara umum peserta menyebut, permainan itu mengandung pesan bahwa dalam berkegiatan, kerjasama menjadi salah satu kunci sukses dan konsisten pada strategi yang sudah disepakati.

Baca juga :  Sastrawan Muda Asia Tenggara Buat Faisal Oddang

Pemain di bagian belakang sebagai pengendali permainan untuk mendapatkan bola menggambarkan kemampuannya mengendalikan organisasi dalam mencapai tujuan bersama.

Peran pemain di tengah tak kalah pentingnya karena harus mampu mentransfer instruksi ke pemain terdepan agar tak melakukan eksekusi atau aksi nyata.

Meski terlihat tanggung jawab terbesar atas keberhasilan kelompok ada di tangan pemain terdepan, namun peran setiap individu dalam kelompok itu sama pentingnya.

Singkatnya, yang di belakang memberi semangat. Yang di tengah harus mampu mentransfer instruksi agar pesan sampai sehingga yang di depan bisa melakukan eksekusi dengan benar.

Dalam sebuah kelompok harus percaya pada pemimpin karena untuk mencapai misi butuh kolaborasi tim dan kerja antar semua individu yang terlibat harus solid.

Lokakarya berlanjut dengan berbagi pengalaman setelah belajar melakukan dunia maya selama sebulan. Dan mendiskusikan tantangan nyang dihadapi di sekolah masing-masing.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Mengejar Kuliner Setelah Jogging, dari Coto hingga Sup Ubi

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Setelah melakukan jogging, banyak orang yang merasa lapar dan ingin menikmati makanan yang lezat....

16 Peserta Ikuti Grand Final Pemilihan Duta Anak Sinjai

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Pemkab Sinjai berkomitmen memberikan perhatian dan kepedulian terhadap hak-hak anak untuk dapat mengembangkan potensi diri...

Gelar Musprov PSMTI DKI Jakarta, Suwarno Hardjo Setio Kembali Terpilih Jadi Ketua

PEDOMAN RAKYAT - JAKARTA. Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi DKI Jakarta baru saja menggelar Musyawarah Provinsi...

“Jaga Teman”, Gerakan Senyap Lawan Perundungan di Sekolah

PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – Di tengah gemuruh dinamika remaja sekolah menengah, sekelompok siswa di Kabupaten Enrekang menyalakan lilin kecil...