Mahasiswa Arkeologi UI Ajarkan Kepurbakalaan pada 3 Sekolah Dasar di Maros

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Desa Salenrang yang dikelilingi perbukitan karst. Dimana didalamnya terdapat gua-gua prasejarah berada menyimpan banyak peninggalan masa lalu yang menjadi identitas Sulawesi Selatan. Misalnya lukisan telapak tangan, alat serpih, dan lain-lain. Namun sayangnya, banyak vandalisme pada lukisan-lukisan dalam gua tersebut dan minim edukasi tentang pengenalan situs dan lingkungannya kepada para siswa. Hal ini mendorong Kepmas Tim Arkeologi UI memastikan keberlanjutan program Arkeologi Masuk Sekolah di Desa Salenrang.

Sebelum diajar, para siswa diberikan soal tes pilihan ganda dan isian untuk mengetahui terlebih dahulu bagaimana kemampuan para siswa tersebut.
Setelah KBM diadakan, soal tes akan dikerjakan ulang untuk melihat sejauh mana peningkatan para siswa dalam bahasa Inggris sebelum dan sesudah KBM diadakan.
Salah satu siswa kelas 6 di SD 221 Rammang-Rammang, Jibril, menyebutkan bahwa dirinya punya minat dan ketertarikan dengan arkeologi, karena ternyata di belakang rumahnya terdapat gua prasejarah lengkap dengan lukisannya.

Jawaban ditulis Jibril pada tes pertama kali dan tes kedua berbeda dan nilainya meningkat, karena telah mendapat wawasan baru. Tidak hanya Jibril, nilai para siswa lain juga meningkat pesat pada tes kedua.

“Setelah kami membandingkan nilai pada tes pertama dan kedua, rata-rata nilai para siswa meningkat pesat. Itu menandakan pembelajaran yang dilakukan cukup efektif, ditambah lagi melalui booklet yang kami berikan,” lanjut Najla.

Seiring dengan proses mengajar arkeologi, juga dilakukan kunjungan situs bagi para siswa. Lagi-lagi para siswa sempat ditanya terkait pengetahuan mengenai situs arkeologi yang ada di sekitar mereka. Namun jawaban mereka relatif sama mereka kira lukisan yang ada pada dinding gua di Leang-leang hanya coretan biasa. Masalah ini mendorong ketua tim mahasiswa, Najla, untuk mengenalkan secara langsung situs arkeologi di Leang Pasaung.

Baca juga :  Bertujuan Mengedukasi Masyarakat, Kodam XIV/Hsn Bersama INLA Bahas Earth Festival 2023 Sulsel

Peserta Kunjungan situs 3 perwakilan siswa dan 1 guru pendamping dari masing-masing sekolah. Selama mengunjungi gua siswa diberikan aktivitas untuk mengeksplorasi gua dan mengidentifikasi sampah kerang (kjokkenmoddinger) yang ditemukan di gua. Sebelum pulang anak-anak juga diminta untuk menulis cerita dan menggambar temuan arkeologi mereka selama kunjungan situs di media tulis yang sudah disediakan. Harapannya agar siswa semakin termotivasi untuk mempelajari lingkungannya serta membangun kesadaran tentang situs arkeologi.

Kunjungan situs ini diserahkan pemberian sertifikat dan afeksi berupa buku kepada guru dan siswa dari masing-masing sekolah yang dilanjutkan foto bersama.

“Diharapkan program Arkeologi yang telah dilakukan akan berkelanjutan secara ekspansif dan bermanfaat untuk jangka panjang,” harap salah satu guru. (*rk)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Dua Warga Sabbang Selatan, Mengaku Tidak Pernah Terima Bantuan Pemerintah Meski Hidup Miskin

PEDOMANRAKYAT, LUWU UTARA – Potret kemiskinan kembali mencuat di Kabupaten Luwu Utara, warga Manda dan Lukas Tappe, warga...

The Sounds of Makassar”: Malam Syahdu Peluncuran Album ke-4 Mangara Jazz Project

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Suasana Verda Contemporary Cuisine, Jl. Botolempangan, Makassar, berubah menjadi ruang penuh harmoni pada Senin malam,...

Pangdam XIV/Hasanuddin Dorong Staf Bergerak Cepat dan Sinergis

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko menegaskan pentingnya peningkatan peran strategis seluruh unsur staf saat...

Pangdam Hasanuddin Serukan Soliditas dan Kesiapsiagaan Hadapi Nataru dan Bencana

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko menegaskan komitmen jajarannya dalam menjaga stabilitas keamanan serta meningkatkan...