Umat Buddha Padati Peringatan Hari Suci Asadha 2568 TB/2024 M

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Hari Suci Asadha 2568 TB/2024 M diperingati secara khidmat oleh umat Buddha. Salah satunya berlangsung di Lantai 4 Gedung Baru Klenteng Kwan Kong (Rumah Ibadah Satya Dharma), Makassar pada Minggu (11/08/2024) pagi. Sebagai panitia pelaksana, Keluarga Buddhis Brahmavihara (KBBV) Makassar.

Asadha, salah satu dari empat hari suci agama Buddha, diperingati dua bulan setelah Hari Trisuci Waisak. Tahun ini, Hari Suci Asadha jatuh pada tanggal 20 Juli 2024.

Asadha memperingati tiga peristiwa penting, Khotbah pertama Sang Buddha kepada lima orang bhikkhu di Taman Rusa Isipatana, terbentuknya Sangha (Persamuan para Bhikkhu) yang pertama, dan lengkapnya Tiratana (Tiga Permata : Buddha, Dhamma, dan Sangha).

Puja Bakti Asadha dihadiri YM Bhikkhu Upasamo Thera dari Sangha Theravada Indonesia, dan diikuti lima puluh orang umat Buddha beragam usia.

Bhikkhu Upasamo dalam Hikmah Asadha 2568 TB. mengatakan, pada peristiwa Asadha, Sang Buddha membabarkan Khotbah Pemutaran Roda Dhamma (Dhammacakkappavattana Sutta) yang berisi Empat Kebenaran Mulia. Yaitu, tentang Dukkha, Asal Mula Dukkha, Akhir Dukkha dan Jalan Mengakhiri Dukkha.

Empat Kebenaran Mulia merupakan inti ajaran Buddha yang harus dipahami dengan benar dan tekun oleh umat Buddha.

Untuk menghadapi penderitaan atau ketidakpuasan (dukkha) dalam kehidupan ini, maka kita patut dan wajib mengenali dan mengetahui dukkha itu; bukannya lari dari dukkha. Kita memiliki lima kelompok kehidupan (Pancakkhanda), inilah yang menjadi sebab timbulnya penderitaan. Singkatnya, Pancakkhanda adalah penderitaan. Penderitaan tidak dapat dihindari dan dihancurkan, tetapi harus diketahui dan ditelaah.

Sebab dari dukkha adalah kesenangan, kecintaan, atau kegandrungan (tanha). Tanha inilah yang mau dihancurkan. Tanha yang menjadi penyebab penderitaan. Supaya kita tidak menderita, maka janganlah berbuat sesuatu yang disebabkan oleh tanha.

Baca juga :  Pengawasan Secara Optimal, Polres Pelabuhan Makassar Inspeksi Mendadak Ruang Tahanan

Sebenarnya dukkha setiap saat ada di fisik dan batin kita, hanya saja kita tidak menyadari dan mengetahuinya. Hanya pada saat meditasi lah, kita dapat menyadari dan mengetahui tentang dukkha tersebut.

"Meditasi adalah jalan untuk mengatasi penderitaan fisik dan batin. Karenanya, umat Buddha diharapkan untuk dapat berlatih meditasi sedini mungkin. Luangkanlah waktu untuk berlatih meditasi setiap hari. Karena meditasi adalah pintu masuk untuk mengakhiri dukkha," pesan Bhikkhu Upasamo mengakhiri Hikmah Asadha. (midhata)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Fraksi Gerindra DPRD Pinrang Soroti Ranperda RPJMD Tahun 2025-2029

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Enam fraksi di DPRD Pinrang menyatakan menerima dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Pembangunan...

Bahasa Inggris Masuk Pesantren, Kemenag Gandeng Kedubes AS

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Komitmen meningkatkan mutu pengajaran bahasa Inggris di lingkungan madrasah dan pesantren mulai menemui bentuk konkret. Kepala...

Kanwil Kemenkumham Sulsel Jajaki Potensi KI Pinrang

PEDOMANRAKYAT, PINRANG – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulsel, Andi Basmal bersama rombongan mengadakan kunjungan kerja...

Berkunjung ke Makassar, Sejumlah Pejabat Pemprov Kaltara Akan Bertanding Mini Soccer Persahabatan Melawan Tim Pemprov Sulsel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Sejumlah pejabat teras di jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) dijadwalkan berkunjung ke Kota...