Ditegaskan Tory, MTI Sulsel adalah MTI pertama di pulau Sulawesi. Bahkan pendiriannya tidak terlalu jauh dengan pembentukan MTI di tahun 1995. Sehingga dengan adanya pelantikan ini, MTI Sulsel menunjukkan kepeloporannya. Tidak hanya dalam pendirian organisasi, merawat dan menjaga marwah organisasi MTI sebagai mitra pemerintah, tempat para pemikir dan cendekiawan transporasi berkumpul, tapi juga kepoloporan dalam hal generasi. Ada kesinambungan organisasi yang dijaga sesuai amanat yang diberikan dalam AD/RT organisasi.
Di tempat yang sama, Ketua DPW MTI Sulsel, Dr. Ir. H. Mukhtar Thahir Syarkawi, MT, ATU, menyampaikan, melalui pelantikan ini, sinergi dan kebersamaan seluruh pengurus, bisa menjadikan organisasi MTI menjadi lebih berdaya guna.
Dia menyatakan, banyak sekali masalah-masalah transporasi di Indonesia khususnya di Sulsel yang perlu dikaji. Mulai dari persoalan transportasi antar kota yang perlu salng bersinergi, persoalan kereta api yang hingga kini belum rampung, persoalan angkutan umum termasuk ojol dan bemo, hingga persoalan parkir.
“Bila dihitung, cukup besar biaya yang dikeluarkan akibat persoalan transportasi utamanya soal kemacetan, bila dibandingkan dengan biaya yang disiapkan pemerintah untuk menyiapkan sarana dan prasarana transpotasi itu sendiri,” tegasnya.
“Di sisi lain, pendapatan dari transporasi dari pajak juga terbilang cukup besar. Bila pajak kendaraan ini dikembalikan seluruhnya untuk pembiayaan sarana dan prasarana transporasi, akan sedikit menutupi pembiayaan untuk sarana dan prasarana transporasi,” imbuhnya.
“Belum lagi koordinasi antar lembaga yang belum maksimal. Hari ini Dinas PU melakukan perbaikan jalan, beberapa waktu kemudian PLN dan PDAM membongkar jalan. Ini menunjukkan kurangnya koordinasi antar lembaga. kesemua ini menjadi persoalan, sehingga para pemerhati dan peneliti transportasi penting untuk memikirkan, mengkaji dan memberi masukan secara bersama-sama,” terang Mukhtar.
Ketua DPW MTI melanjutkan, di Sulsel, tidak ada lembaga yang dibuat oleh pemerintah, yang mampu mengkoordinasikan semua hal tersebut. Beda dengan di Jakarta yang telah memiliki dewan transporasi untuk mengkoordinasikan berbagai hal terkait transporasi.
“Beberapa waktu lalu saya pernah bersurat ke KPU Sulsel, agar MTI dilibatkan dalam memberikan pertanyaan kepada calon gubernur dan walikota, tentang bagaimana komitmen mereka di bidang transportasi. Semoga seluruh pemikiran dan masukan MTI di Sulsel ini yang bisa diwujudkan secara maksimal,” tutupnya.
Seusai pelantikan, Ketua Umum MTI, Tory Darmantoro, ST, MSc, MPPM, memberikan kuliah umum kepada mahasiswa UMI, terkait tantangan dan peluang pembangunan angkutan umum di jaman digital dan big data. Ini merupakan hal yang sangat menarik karena perkembangan teknologi, selain membawa banyak masalah, tetapi juga memberikan kesempatan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan, dan kemudian menyelesaikan hal-hal yang klasik selama ini sulit untuk dilakukan. (rahmiah)