Dr. Arifin Manggau, M.Pd, “Terkesan Ketiga Penampil”
“Walaupun latar belakang saya adalah musik, saya sering terlibat dalam pengiringan teater dan memiliki pemahaman yang cukup tentang anatomi dramaturgi teater. Saya sangat terkesan dengan ketiga pertunjukan yang luar biasa ini. Setiap sutradara memiliki karakter dan ciri khasnya sendiri yang membuat masing-masing karya menonjol dengan keunikan tersendiri.
Yudhistira Sukatanya, dengan pendekatan konvensionalnya, menunjukkan keahlian yang mendalam dalam dramaturgi dan memanfaatkan aktor-aktor berpengalaman, menciptakan sebuah karya yang sangat kuat dan berkarakter. Sementara itu, Bahar Merdhu menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam merancang ruang bagi anak-anak untuk bermain teater. Saya sangat kagum dengan cara ia mengeksplorasi transformasi aktor-aktornya, seperti perubahan dari tikus menjadi Gen Z. Itu benar-benar brilian dan menginspirasi.
Aliem Prasasti, seorang penyair yang tiba-tiba mengarahkan teater, juga membuat saya takjub. Namun, saya ingin memberi saran agar Aliem lebih memikirkan bagaimana menginterpretasikan cerita-ceritanya kepada penonton. Tidak semua sejarah atau kisah masa lalu dapat dengan mudah ditransfer ke generasi muda tanpa adanya adaptasi yang tepat. Ini adalah tantangan bagi sutradara untuk menginterpretasikan fenomena sejarah di atas panggung.
“Saya merasa ada beberapa aspek yang bisa diperbaiki dalam pementasan tadi, khususnya dalam hal komposisi. Ada momen-momen di mana keseimbangan antara aksi panggung dan suasana belum sepenuhnya terjalin,”ujar Arifin Manggau seraya memberikan contoh, ketika adegan shalat berlangsung, mungkin lebih baik jika ruang-ruang di atas panggung dimanfaatkan secara lebih efektif agar pesan yang ingin disampaikan lebih kuat.
Akhirnya secara umum kegiatan berjalan dengan baik sampai selesai dan berhasil menyuguhkan karya-karya yang menggugah emosi, dengan masing-masing grup teater menampilkan keunikan dan kekhasan budaya lokal yang sangat kental. Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat mengenai kekayaan budaya Nusantara. Pergelaran Teater Daerah ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang terus ditingkatkan kualitasnya, sehingga dapat menjadi salah satu ikon budaya di Makassar. (habis-pw/rk)