Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), periode 2024-2028, itu menyebut seniman sebagai orang-orang kreatif yang mampu mengisi ruang dengan karya-karya mereka. Seniman, lanjut Karta Jayadi, malu kalau melakukan plagiasi. Mereka membuat karya-karya otentik untuk menegaskan kesenimanannya.
Menurut Karta Jayadi, seniman itu orang yang paling bahagia. Mereka selalu terdorong untuk berkarya meski dalam ruang yang terbatas. Di situlah justru tantangan kreativitasnya sebagai seniman. Dia mengapresiasi Rimba dan memberi selamat atas penyelenggaraan pameran seni rupa ini.
“Saya rindu juga suasana seperti ini,” ungkap Karta Jayadi di hadapan tamu dan pengunjung pameran.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan yang didukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX. Pameran di Etika Studio ini akan berlangsung hingga Jumat, 30 Agustus 2024. Pada hari kedua, pameran ini akan diramaikan dengan dialog seni rupa yang menghadirkan Jalaluddin Rumi dan Muhlis Lugis sebagai pemantik, dengan moderator Muh Gazali dan Alif Anggara. Selain itu, akan ada penampilan dari musisi yang tergabung dalam Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Makassar.
Pameran “Menerjemah Ruang” ini diharapkan dapat menjadi wadah inspirasi dan apresiasi bagi masyarakat terhadap karya seni rupa serta mendorong kemajuan budaya di Sulawesi Selatan. (*RT/RK)