Pimpinan Pusat Muhammadiyah Gelar Rihlah Dakwah dan Refreshing Muballigh di Makassar

Bagikan:

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Rihlah Dakwah, Refreshing Muballigh dan Studi Kerja Manajemen #3 Korps Muballigh Muhammadiyah, di Hotel Aryaduta, Makassar, Jumat – Ahad, 30 Agustus – 1 September 2024.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua PP Muhammadiyah Dr KH Saad Ibrahim, dan dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Prof Ambo Asse, Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abdul Rakhim Nanda, Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Dr Askuri, serta puluhan peserta utusan PWM se-Sulawesi, dan utusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sulsel.

Kiai Saad Ibrahim dalam amanahnya mengisahkan beratnya perjuangan dakwah Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) mulai dari periode Makkah sampai periode Madinah.

Ketika masih tinggal di Mekah, di awal-awal dakwah Islam, Rasulullah pernah diperhadapkan dengan para tokoh Quraisy. Dalam pertemuan itu, Rasulullah dengan tegas mengajukan satu syarat, tapi dengan pongah Abu Jahal, jangankan satu syarat, sepuluh syarat pun mereka akan penuhi.

“Apa satu syarat yang diajukan Rasulullah? Rasulullah mengatakan ucapkanlah laailaaha illallah. Para pemuka Quraisy kemudian saling tatap, justru ucapan tauhid inilah yang mereka hindari. Rasulullah bersikukuh,” tutur Kiai Saad.

Masih pada periode Mekah, lanjut Kiai Saad, Rasulullah pernah menyarankan kepada para sahabat yang awal-awal masuk Islam agar hijrah ke Habasyah (sekarang Ethiopia, Afrika).

“Jarak antara Mekah dengan Habasyah itu kurang leih 4.500 kilometer. Dan para sahabat hanya naik unta dan rombongan dipimpin Utsman Bin Affan. Raja Najasyi (Raja Negeri Habasyah) kemudian masuk Islam secara diam-diam. Ketika Raja Najasyi meninggal dan didengar oleh Rasulullah, Rasulullah kemudian melakukan shalat ghaib,” tutur Kiai Saad.

Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Dr Askuri, mengemukakan bahwa data Dewan Masjid Indonesia (DMI) jumlah masjid di Indonesia kurang lebih 750 ribu, tetapi data Kemenag jumlah masjid kurang lebih 500 ribu.

Baca juga :  Ponpes dan Rumah Tahfizh Ikut Serta Dalam Semarak HJS Ke 459 Tahun

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Promo Nonton Bioskop Februari 2025: Diskon, Cashback, dan Penawaran Menarik di XXI, CGV, dan Cinepolis

PEDOMANRAKYAT - Kabar gembira bagi pecinta film! Menyambut Februari 2025, jaringan bioskop ternama seperti XXI, CGV, dan Cinepolis...

Komisi I DPRD Pinrang Gelar RDP Soal Ternak Sapi yang Berkeliaran

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Polemik terkait ternak sapi yang berkeliaran dan merusak perkebunan warga di Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua...

Tidak Ada Negara di Dalam Negara : NKRI Harga Mati !

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Beredarnya video dan informasi mengenai pelantikan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia di wilayah...

Menag Matangkan Kurikulum Cinta dan Eco-Theology untuk Perkuat Kerukunan dan Kelestarian Alam

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) terus mematangkan konsep “Kurikulum Cinta” dan “Eco-Theology” sebagai upaya strategis dalam membangun...