“Ada 6 Kecamatan yang kita coba lakukan pertanaman bulan September ini. Khusus Kecamatan Sinjai Barat dan Borong itu belum dilakukan ujicoba karena memang disana belum melalukan panen,” bebernya.
Melalui program pompanisasi ini diharapkan dapat memperluas pertanaman dan meningkatkan produksi petani sebab untuk sawah tadah hujan ini biasanya kembali melakukan pertanaman di bulan Desember karena hanya mengandalkan musim penghujan.
” Biasanya kalau sudah panen satu kali seperti saat ini, nanti di bulan Desember baru bisa menanam padi lagi. Tapi dengan sistem pompanisasi ini kita coba untuk melakukan pertanaman di bulan September dengan target di bulan Desember 2024 sudah bisa panen,” kata Kamaruddin.
Selain melakukan upaya pompanisasi dalam menghadapi el nino ini, pihaknya menghimbau kepada petani yang memiliki lahan yang tidak bisa dimanfaatkan untuk sistem pompanisasi agar memanfaatkan lahannya dengan menanam tanaman jagung atau kacang.
Dengan berbagai upaya ini, Pemerintah Kabupaten Sinjai berharap dapat mengatasi tantangan berat yang dihadapi dalam menjaga kestabilan sektor pertanian di tengah ancaman musim kemarau dan fenomena el nino yang akan berlangsung. (AaN)