Kadir mengaku bangga atas perkembangan SAR saat ini, karena sudah bisa diback up oleh Basarnas. Ia berharap, para peserta calon-calon rescuer yang terlibat langsung dengan SAR dapat berbuat lebih dan sebagai bentuk pengabdian yang tulus dan ikhlas dalam setiap operasi atau misi kemanusiaan.
Kepala Pos Basarnas Parepare, Dadang Tarkas, pemateri pertama kegiatan itu mengingatkan, kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi peserta karena ilmunya dapat diimplementasikan dimanapun dan kapanpun. Bukan hanya saat melaksanakan operasi di lapangan atau saat ada misi, tapi juga di keseharian kita. Karenanya, ilmu SAR ini bersifat universal. Yg paling utama, ungkapnya, adalah mental. Karena itu, kegiatan ini dibutuhkan mental yang kuat. Ilmu teknik SAR
“Para peserta dapat mengikuti kegiatan ini sehingga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat untuk kehidupan dan kemanusiaan,* ujarnya.
Savira, Ketua Panitia Diksar menyebut, kegiatan ini akan berlangsung selama seminggu, 23-29 September 2024 di dua tempat yang berbeda. Hal ini karena ada pembelajaran dalam ruang dan di luar ruangan serta dipraktekkan di lapangan.
Dalam ruangan digunakan di Aula Kantor Camat Paleteang, sementara di luar ruangan diadakan di lokasi Kayu Loreng, Kecamatan Batu Lappa.
Menurut Savira, Diksar Angkatan ketiga ini mengambil tema Bersatu mewujudkan Karakter yang Kuat, Peduli dan Terampil dalam Aksi Kemanusiaan”. (busrah)