“Komoditas utama penyumbang deflasi (m-to-m) pada September 2024, antara lain cabai rawit, cabai merah, tomat, beras dan bensin,” imbuhnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, mengatakan, Pemprov Sulsel atas arahan Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, siap menjalankan dan mengimplementasikan apa yang seharusnya dilakukan Pemprov Sulsel sebagai pemerintah, sehingga inflasi bisa terkendali tetap dengan baik. Semua terstruktur berkat arahan pj Gubernur Sulsel Prof Zudan.
“Saya menganalogikan seperti ini, BPS ini dalam proses pengendalian inflasi ibaratnya seperti marka jalan. Kami di Pemprov, (Bapak) yang mewakili BI, Diskominfo dan Perindustrian Perdagangan adalah pengguna jalan. Wajib kami semua melihat rambu-rambu apa yang harus dilakukan. Kapan hati-hati, kapan lurus, kapan belok,” jelas Jufri Rahman.
Olehnya itu, lanjut Jufri Rahman, seluruh stakeholder siap mengikuti apa yang menjadi mapping dari BPS.
“Karena ke depan ini akhir tahun November Desember itu akan terjadi eskalasi aktivitas masyarakat karena Nataru (Natal dan Tahun Baru). Telur, beras, dan transportasi adalah item yang akan memengaruhi inflasi, kami siap berkolaborasi mengendalikan hal ini sesuai mapping dari BPS,” kata Jufri Rahman. ( ab/r )