Negara akan Diintervensi Kalau Tidak Mandiri

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR -- Negara kita harus mandiri. Kalau tidak mandiri dan kemudian minta bantuan antara lain berupa utang luar negeri, maka negara kita harus bersiap diintervensi oleh negara lain yang memberikan bantuan.

“Yang kita butuhkan adalah kemandirian Bangsa Indonesia, sehingga negara kita tidak bergantung dengan bantuan atau pinjaman negara lain dan tidak mudah diintervensi, baik dalam bentuk budaya, maupun tenaga kerja dan lain-lain,” kata Danramil Mandai Mayor Inf. Dr Khaedir Makkasau SAg MPd.

Hal tersebut ia kemukakan saat menjadi pembicara pada Pengajian Umum Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, di Masjid Subulussalam Al-Khoory Kampus Unismuh Makassar, Senin, 30 September 2024.

Khaedir Makkasau yang tampil membawakan materi berjudul; “Ancaman Ideologi Asing terhadap Kedaulatan NKRI: Komunisme, Liberalisme, dan Radikalisme”, menegaskan, negara kita juga harus memiliki sember daya manusia yang profesional dan ahli dalam berbagai bidang yang diperlukan.

“Kita harus menjadi orang yang tahu, profesional. Kalau tidak, maka orang luar (tenaga kerja asing) akan masuk di negara kita,” kata Khaedir.

Dia menambahkan, kita harus menumbuhkan rasa cinta Tanah Air yang merupakan kewajiban seluruh warga negara Republik Indonesia demi menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI dari ancaman ideologi, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

Dalam menjaga kedaulatan NKRI, lanjutnya, kita sebagai warga negara agar selalu menjaga persatuan sesama anak bangsa, saling menghargai antar-agama, golongan dan suku.

“Cinta Tanah Air dengan melakukan kegiatan positif sesuai fungsi dan tanggungjawab masing-masing,” kata Khaedir.

Pengajian Umum dengan tema “Hubbul Wathan minal Iman (Cinta Tanah Air adalah Bagian dari Iman) dan diawali dengan sambutan oleh Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, menghadirkan dua pembicara, yaitu Mayor Inf. Dr Khaedir Makkasau SAg MPd, dan Prof KH Mustari Bosra yang membawakan materi berjudul “Peran Kesejarahan dan Komitmen Muhammadiyah terhadap Kedaulatan NKRI.”

Baca juga :  Disinyalir Salah Objek, Eksekusi Lahan 1250 M2 Berlansung Ricuh

Pengajian Umum Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel turut dihadiri Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel Dr Syaiful Saleh, Dr KH Abbas Baco Miro, Dr Dahlan Lama Bawa, Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Sulsel Dr Nurdin Mappa, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Maros Muhammad Amin Duddin, Lc, serta seratusan warga Muhammadiyah, termasuk dosen, karyawan, dan mahasiswa Unismuh Makassar. (win)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

HUT Ke-74 Humas Polri, AKBP Rise: Peran Humas Sangat Vital Dalam Membangun Kepercayaan Publik Terhadap Kepolisian

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Rise Sandiyantanti menyampaikan ucapan selamat Dirgahayu ke-74 Humas Polri, yang diperingati...

Irjen Pol Djuhandhani Kapolda Sulsel Yang Baru

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kapolri Jenderal Pol Drs Listyo Sigit Prabowo M,Si melantik sejumlah perwira tinggi Polri termasuk Irjen...

Kombes Didik : Waspadai Bencana Alam di Tengah Cuaca Ekstrem

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) melalui Kabid Humas Kombes Didik Supranoto, S.I.K., M.H, mengimbau...

Juara Tanpa Penghargaan, Peserta Porseni KNPI Makassar Pulang dengan Kekecewaan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Gelaran Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) KNPI Kota Makassar 2025 yang seharusnya menjadi ajang kebanggaan...