PEDOMAN RAKYAT - MAROS. Penanganan pascapanen pada proses produksi benih memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas benih yang akan dihasilkan. Kualitas benih erat kaitannya dengan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Penanganan pascapanen yang selanjutnya dikenal dengan prosesing memiliki beberapa tahapan antara lain: pengeringan, sortasi tongkol, pemipilan, pengeringan biji, dan sortasi biji.
Unit Pengelola Benih Sumber Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Serealia (UPBS Serealia) senantiasa memperhatikan setiap tahapan kegiatan produksi benih, termasuk pada prosesing benih jagung. Adapun detail tahapan yang dilakukan dalam prosesing benih sebagai berikut.
1. Pengeringan tongkol dapat dilakukan dengan sinar matahari maupun menggunakan mesin pengering. Pengeringan tongkol dilakukan untuk mendapatkan kadar air 15-18%.
2. Sortasi tongkol (seleksi tongkol) dilakukan untuk memisahkan campuran varietas lain, tongkol berjamur, serta tongkol yang tidak normal (kecil dan ompong).
3. Pemipilan tongkol dilakukan pada saat kadar air benih maksimal 14%. Pemipilan harus dilakukan pada putaran rendah-sedang.
4. Pengeringan biji dilakukan untuk mendapatkan kadar air 10-11%.
5. Sortasi biji dilakukan untuk memisahkan biji dengan kotoran, diantaranya campuran benda asing dan biji pecah menggunakan mesin sortasi.
Menurut Manajer Prosesing UPBS Serealia, Muh Apriel sortasi biji dilakukan dua kali. Tahap pertama menggunakan mesin, tahap kedua secara manual. Jika banyak biji yang tidak sesuai maka perlu ketelitian saat melakukan sortasi manual.
“Setelah sortasi (menggunakan mesin) kita juga liat kondisi benihnya kalau banyak yang jelek maka kita lakukan sortasi secara manual,” jelas Apriel.
"Tujuan prosesing ini untuk memilih mana benih yang layak untuk ditanam kembali, dijual, atau tidak. Benih yang tidak layak akan jadi pakan,” tambahnya.
Mesin yang digunakan dalam prosesing benih tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga meningkatkan akurasi dalam memilih benih yang berkualitas. Dengan memahami fungsi dan proses penanganan pasca panen jagung, diharapkan pelaku utama (petani) serta pelaku usaha mampu meningkatkan kualitas produksi jagung dan memberikan nilai tambah bagi usaha tani mereka.(ab/r)