Berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, Faisal Syam menyarankan kepada Unhas agar menjadi ‘polisi bahasa, hakim bahasa, dan jaksa bahasa’. Pada papan bicara yang masih kurang di Unhas kita memerlukan ‘polisi bahasa’, yakni pihak yang dapat memperbaiki bahasa Indonesia dalam komunikasi.
Setelah Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Sastra Indonesia FIB Unhas M. Nawir, SS dan Kepala Subdit Hubungan Alumni Unhas Hidayatullah Yunus, SS, M.TESOL, yang dipandu Dr. Hj Indar, SS, M.Hum, juga menyampaikan materinya Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Makassar Jaya Maulana Rukmantara, SE, M.Si dengan judul “Kompetensi yang dibutuhkan dalam peningkatan kualitas kinerja alumni FIB Unhas”.
Jaya Maulana Rukmantara menyebutkan, dua faktor penting yang diperlukan modal kompetensi untuk memperoleh peluang kerja, yakni kemampuan diri dan motivasi kerja. Khusus peluang berkiprah di bidang radio, diperlukan kompetensi mencakup aspek teknikal, nonteknikal, dan kompetensi digital.
“Kompetensi teknikal adalah kemampuan menulis. Sangat penting kita memiliki kemampuan ini,” ujar pria yang pernah menjabat Kepala Tata Usaha di RRI Makassar pada tahun 2013 itu.
Selain itu, sebut pria yang pernah bertugas selama dua tahun di Jambi dan Yogyakarta tersebut, kompetensi lain yang perlu dimiliki oleh alumni adalah kemampuan bernegosiasi dengan baik. Kompetensi lain yang berpengaruh dalam dunia kerja adalah kolaborasi tim, memperkuat koordinasi, hubungan dengan klien, hubungan kerja, dan berbagai tanggung jawab.
“Dampak koordinasi kerja dari kompetensi yang baik akan menentukan kecepatan kita dalam bekerja,” ujar Jaya Maulana Rukmantara yang ketika menyampaikan materinya dipandu Syahwan Alfianto Amir, SS, M.Hum.
Pria yang pernah bertugas di Ende, Aceh, Ambon dan terakhir ini di Makassar itu menyebutkan, RRI Makassar memiliki sejumlah program yang dapat dipilih untuk mengembangkan karier setelah memiliki kompetensi. Pro-1 yang dominan informasi dan berita 40%, hiburan musik 35%, pendidikan dan budaya 10% dan iklan/layanan masyarakat 15%. Pro-2 yang khusus untuk anak muda mencakup segmentasi informasi dan data 30%, pendidikan 10%, budaya 10%, dan iklan/layanan masyarakat/penunjang 10%, sementara musik 40% (Indonesia 60%, Barat 40%). Pro-4 mencakup informasi dan data 15%, hiburan 45%, pendidikan 30%, dan iklan/layanan masyarakat/penunjang 10%. Pro-5 : terdiri atas informasi 10%, musik 80% (Indonesia populer 70%, mancanegara 30%), dan iklan/layanan masyarakat 10%.
Pada acara pembukaan dan penutupan acara diwarnai penampilan Serikat Pecinta Sastra Indonesia (SPASI) Ikatan Mahasiswa Sastra Indonesia (IMSI) FIB Unhas yang melantunkan karya mendiang Drs. Sjaifuddin Bahrum dan juga karya Faisal Oddang, SS, M.Hum. Acara ditutup Ketua DepartemenSastra Indonesia FIB Unhas Dr. Munira Hasjim, SS, M.Hum. (mda)