PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kasus-kasus kanker yang merenggut banyak nyawa semakin menjadi perhatian Yayasan Kesehatan Kanker Indonesia (YKKI) Sulawesi Selatan.
Untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit ini, YKKI mengadakan sosialisasi yang diwakili oleh konsultan Afriani di Gedung Guru Jusuf Kalla, Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, KM 10, Jl. Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Selasa (22/10/2024).
Afriani memaparkan berbagai informasi mengenai kanker di hadapan puluhan staf Dinas Pendidikan Sulsel. Ia menjelaskan, kanker yang sering disebut sebagai kanker kering, memerlukan biaya pengobatan yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.
"Kanker memiliki beberapa jenis. Ada yang jinak, namun yang paling berbahaya adalah kanker ganas," terangnya.
Lebih lanjut, Afriani menjelaskan, munculnya benjolan di tubuh, terutama di area tertentu, bisa menjadi tanda awal tumor yang berpotensi menyerang jaringan lunak dalam tubuh.
Ia menekankan, faktor genetik merupakan salah satu pemicu utama, di mana penyakit ini bisa diturunkan dari generasi ke generasi.
"Selain faktor keturunan, kanker juga bisa dipicu oleh paparan bahan kimia dan fisika," tambahnya.
Selama ini, kanker payudara sering dianggap hanya menyerang wanita. Namun, Afriani menekankan, pria juga bisa terserang kanker payudara, meskipun risiko tertinggi tetap pada wanita.
Untuk mendeteksi kanker payudara secara dini, ia menyarankan agar waspada terhadap tanda-tanda seperti adanya benjolan, bintik, atau kutil di area payudara, serta rasa gatal pada kulit luar maupun dalam payudara.
"Dengan menerapkan pola hidup sehat, kita dapat mencegah kanker. Mengonsumsi makanan berserat tinggi, menghindari makanan berlemak dan mengandung bahan pengawet, serta rutin berolahraga adalah langkah pencegahan yang efektif," jelasnya.
Penjelasan Afriani disimak dengan serius oleh para staf yang hadir, terutama karena disertai dengan tampilan foto dan video yang memperlihatkan kondisi para penderita kanker, baik yang jinak maupun yang ganas.(Hdr)