PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai saat ini tengah gencar melakukan berbagai upaya untuk mencegsh dsn mengurangi angka Anak Tidak Sekolah (ATS).
Langkah pertama yang telah dilakukan adalah dengan melakukan pendataan anak putus sekolah diseluruh wilayah di Kabupaten Sinjai dengan melibatkan tenaga guru dan non PNS yang dibagi tugas di setiap dusun/lingkungan di seluruh Kecamatan.
Berdasarkan hasil pendataan saat ini, sekitar 3 ribu ATS di Sinjai yang didorong untuk kembali mengenyam pendidikan dan mendapatkan ijazah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai Irwan Suaib mengatakan bahwa permasalahan ATS di Sinjai terdiri atas 3 kategori yakni anak belum pernah sekolah, kasus Drop Out (DO) dan lulus tapi tidak lanjut.
"Kami didorong oleh Pemerintah Pusat untuk menangani ATS, kendala kami dan hampir semua daerah adalah tidak bisa dilakukan lenuntasan kalau tidak ada data. Makanya kami sudah melakukan pendataan di setiap dusun yang ada untuk mencari ATS," jelasnya, Kamis (24/10/2024).
Setelah melakukan pendataan, lanjut Irwan, para guru ASN di Sinjai menjadi orang tua angkat untuk melakukan edukasi dan pendampingan kepada ATS agar bisa kembali sekolah.
Berkat upaya ini, sudah banyak ATS yang saat ini kembali bersekolah melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) secara gratis.
Melalui pendidikan yang diperoleh dari PKBM, peserta tidak hanya memperoleh pendidikan akademik tetapi juga tetapi juga mendapatkan keterampilan sehingga peserta didik siap memasuki dunia kerja.
Orang nomor sati di jajaran Dinas Pendidikan Sinjai ini berharap kepada peserta didik yang nantinya mendapakan ijazah pendindikan kesetaraan agar tidak minder sebab tidak ada bedanya dengan lulusan pendidikan formal lainnya.
"Tidak usah minder dengan ijazah paket C karena banyak oramg yang sukses dengan ijazah pendidikan kesetaraan yang diperoleh. Ada yang jadi pejabat, Anggota DPRD dan pengusaha sukses," tambahnya. (AaN)