PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dan berkelanjutan dengan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 21,6% (yoy) pada Triwulan III 2024, Selasa, 29 Oktober 2024.
Pertumbuhan ini mengukuhkan BSI sebagai salah satu bank dengan pertumbuhan laba di atas rata-rata industri perbankan nasional. Kinerja positif BSI tercermin pada hampir semua indikator finansial utama, termasuk aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga (DPK) yang semuanya mengalami pertumbuhan dua digit.
Per September 2024, laba bersih BSI mencapai Rp5,11 triliun, meningkat signifikan dibandingkan Rp4,20 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Keberhasilan ini didukung oleh strategi bisnis yang fokus pada pembiayaan yang sehat di sektor konsumer dan ritel, dengan kontribusi segmen ini mencapai 72,17% dari total pembiayaan.
Dari sisi pendanaan, BSI berhasil meningkatkan dana murah (CASA) hingga 61,69% dari total DPK, dengan memanfaatkan basis nasabah yang kini mencapai 21 juta orang.
Menurut Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang konsisten di tengah tantangan ekonomi.
“Kami tetap tumbuh dobel digit hingga Triwulan III, meskipun situasi makro ekonomi cukup menantang dengan tingginya suku bunga acuan. Namun, Bank Indonesia mulai menurunkan suku bunga acuannya,” ungkap Hery.
BSI juga terus memperluas bisnis di segmen-segmen potensial dan meningkatkan kualitas layanan, terutama melalui digitalisasi. Di tengah ketatnya persaingan likuiditas, DPK BSI tumbuh 14,92% menjadi Rp301,22 triliun, didominasi oleh produk tabungan yang tumbuh 13,4% (yoy) menjadi Rp130,18 triliun. Peningkatan ini juga didukung oleh peningkatan jumlah nasabah baru, yang bertambah rata-rata 2,5 juta per tahun sejak merger.
Untuk memperkuat layanan, BSI tengah mempersiapkan peluncuran aplikasi SuperApps yang akan menyediakan layanan keuangan yang mudah diakses dan lebih interaktif bagi nasabah, selain memperluas jaringan ATM, EDC, QRIS, dan layanan BSI Agen.