Lahan Contoh Penghijauan di Kecamatan Parado Bima (1) : Naik Mobil Perang ke Bekas Hutan Lindung

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Kini, hutan gundul di kecamatan, membuat banyak pihak yang peduli akan generasi menjadi galau dan gamang. Mereka membayangkan, bagaimana mungkin mewariskan generasi mendatang dengan lahan gundul yang tidak produktif dan mengharapkan bisnis jagung yang kerap tidak membuat petani sejahtera. Tim yang dikomandoi H.Lukman dan Abdillah M.Saleh, termasuk salah satu komunitas yang tidak pernah lelah mengadvokasi masyakat melaksanakan reboisasi hutan yang sudah gundul tersebut.

Sebanyak 13.000 ha gundul

Sejak tahun 2016, hutan di Kabupaten Bima mengalami penggundulan masif. Pemandangan yang miris, gunung gundul terbentang di mana-mana. Penggundulan hutan ini mengakibatkan terjadinya banjir, termasuk banjir bandang yang melanda Bima Desember 2016. Di Kecamatan Parado, hutan yang sudah ratusan tahun tidak terusik, tiba-tiba saja botak. Yang tampak adalah batu-batu yang bagaikan ‘bisul’ yang tersisa.

Di Provinsi NTB luas kawasan hutan 400.000 ha, 190.000 ha kawasan itu yang ditanami jagung. Laju kerusakan hutan di NTB 60% dari total kawasan hutan seluas 1.071.722 ha (Data Dirut Walhi NTB Amry Nuryasin) disebabkan aktivitas pertambangan, perambahan hutan dan alih fungsi lahan untuk pembangunan pariwisata.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB mengungkapkan lahan kritis di dalam dan di luar kawasan hutan pada tahun 2018 seluas 578.645, 97 ha (29%) dari luas wilayah. Lahan kritis terluas ada di Bima, 161.120,5 ha. Pada tahun 2018 luas perambahan hutan 131.990,97 ha.

Pada tahun 2020 di NTB terdapat lahan sangat kritis 23.218,61 ha, lahan kritis 154.530,31 ha, lahan agak kritis 400.730,46 ha, dan lahan berpotensi kritis 1.275.700,48 ha. Hutan yang dirambah masyarakat untuk menanam jagung di Kabupaten Bima 15.790 ha, Kota Bima 1.093 ha, dan Kabupaten Dompu 16.690 ha.

Baca juga :  Prof. Jasmal dan Fahri: Kolaborasi Kuat di Balik Lompatan Pembinaan Orang Dewasa Kwarda Sulsel

Secara khusus di Kabupaten Bima dan Dompu 202,000 ha kawasan hutan, 58.000 ha di antaranya jadi lahan jagung. Khusus di Kecamatan Parado memiliki kawasan hutan 18.000 ha, seluas 13.000 ha jadi lahan pertanaman jagung. Tinggal 5.000 ha yang utuh. Data ini pun dibenarkan Abdillah M.Saleh, Sekretaris Tim Penanggulangan Rehabilitasi Kerusakan Hutan dan Lingkungan Hidup Wilayah Kecamatan Parado Kabupaten Bima kepada saya 30 Oktober 2024 saat berkunjung ke Madanangga.

Dia mengkhawatirkan, jika tidak ada upaya menanam kembali hutan yang plontos itu dengan tanaman produktif, boleh jadi generasi ke depan akan menjadi miskin. Luasnya hutan yang dibabat itu mengakibatkan, iklim dan suhu di Kecamatan Parado yang selama ini terkenal dingin sejuk, kini sudah panas. (Bersambung)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Jaga Keandalan Listrik, PLN Lakukan Pemangkasan Pohon di Poros Sinjai-Bulukumba

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sinjai melakukan penebangan dan pemangkasan pohon di sepanjang jalan poros...

Perlawanan Mafia Pangan Terbuka, Rakyat Dipaksa Beli Beras Khusus

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Pengamat pangan dari Aliansi Masyarakat Penyelamat Pertanian Indonesia, Debi Syahputra mengecam keras praktik produsen dan...

11 Tangan Api di Balik Amukan Gedung DPRD Sulsel dan Makassar Ditangkap

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam kasus kerusuhan yang berujung pada...

Yayasan KSL Dorong Wisata Berbasis Konservasi Lewat Program “Cinta Satwa”

PEDOMANRAKYAT, BANTEN - Setelah sukses meluncurkan program “Sejuta Pohon di Ibu Kota Nusantara (IKN)” bertepatan dengan perayaan HUT...