Setiap paket makan siang dianggarkan sebesar Rp15.000, sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat. “Paket ini terdiri dari nasi, sayur, telur, dan tempe, dengan bahan-bahan yang seluruhnya tersedia di daerah kita,” ungkap Iqbal, menunjukkan betapa program ini juga berpotensi memberdayakan produk lokal.
Meski langkah awal program ini baru diuji coba di Maros, Iqbal mengungkapkan daerah lain di Sulawesi Selatan seperti Jeneponto, Pangkep, dan Luwu Timur juga akan segera mengikuti.
Namun, terkait penerapan lebih luas dari program makan siang gratis ini, Kadisdik Sulsel dan jajarannya masih menunggu petunjuk teknis lebih rinci dari pemerintah pusat untuk memastikan implementasi berjalan efektif dan berkelanjutan.
Kehadiran Wapres Gibran dalam uji coba ini memberikan harapan besar bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Program makan siang gratis diharapkan tak hanya menjadi upaya untuk mendukung kesehatan anak-anak sekolah, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat di daerah, menciptakan ikatan nyata melalui perhatian pada kebutuhan dasar anak-anak bangsa.(Hdr)