PEDOMANRAKYAT, MAROS - Pada Rabu (14/11/2024), suasana di SDN 103 Hasanuddin Mandai, Kabupaten Maros, terasa berbeda. Senyum antusias anak-anak sekolah tampak saat Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, hadir secara langsung untuk melihat pelaksanaan uji coba program makan siang gratis.
Kunjungan ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah dalam mempersiapkan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran, yaitu pemberian makan siang gratis bagi siswa di berbagai wilayah.
Didampingi oleh Penjabat Gubernur Sulsel Zudah Arief Fakrulloh, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Nadjamuddin, Kabid SMA HM Nurkusuma, dan sejumlah pejabat teras Pemprov Sulsel, Wapres Gibran berinteraksi dengan para siswa sambil melihat suasana makan siang di kelas-kelas.
Bukan sekadar seremoni, kehadiran Wapres menjadi simbol dukungan langsung dari pemerintah pusat terhadap upaya peningkatan gizi anak-anak di Sulawesi Selatan.
Di tengah uji coba tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, menjelaskan, untuk kegiatan awal ini, pihaknya telah menyiapkan 800 paket makan siang gratis bagi para siswa.
Setiap paket makan siang dianggarkan sebesar Rp15.000, sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat. "Paket ini terdiri dari nasi, sayur, telur, dan tempe, dengan bahan-bahan yang seluruhnya tersedia di daerah kita," ungkap Iqbal, menunjukkan betapa program ini juga berpotensi memberdayakan produk lokal.
Meski langkah awal program ini baru diuji coba di Maros, Iqbal mengungkapkan daerah lain di Sulawesi Selatan seperti Jeneponto, Pangkep, dan Luwu Timur juga akan segera mengikuti.
Namun, terkait penerapan lebih luas dari program makan siang gratis ini, Kadisdik Sulsel dan jajarannya masih menunggu petunjuk teknis lebih rinci dari pemerintah pusat untuk memastikan implementasi berjalan efektif dan berkelanjutan.
Kehadiran Wapres Gibran dalam uji coba ini memberikan harapan besar bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Program makan siang gratis diharapkan tak hanya menjadi upaya untuk mendukung kesehatan anak-anak sekolah, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat di daerah, menciptakan ikatan nyata melalui perhatian pada kebutuhan dasar anak-anak bangsa.(Hdr)