Setelah dari kongres Balikpapan nantinya, peserta, khususnya ISNU Makassar memiliki peran dalam menyebarkan narasi-narasi kebangsaan dan gagasan serta gerakan ahli sunnah waljamaah annahdliyah dengan baik dan benar. Termasuk membangun komunikasi antarsesama, sekaligus mempertajam program-program ISNU.
Di bagian lain, Musdalifah mengemukakan, sebagai organisasi yang mewadahi para sarjana NU, ISNU mempunyai peranan strategis dalam membangun wawasan-wacana intelektual yang mendukung visi dan misi NU.
Dan, jika dilihat Nahdlatul Ulama, sebagai salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia, tentnya memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan pendidikan dan pemikiran Islam yang moderat dan konstruktif.
Sementara dalam konteks sosial, ISNU diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat, mendukung kebijakan pengembangan publik yang berbasis pada nilai-nilai keislaman, serta mendorong partisipasi aktif kaum intelektual dalam pembangunan bangsa.
Dengan demikian, Ifa—sapaan akrabnya mengharapkan, Kongres III ISNU menjadi momentum penting bagi kaum intelektual NU untuk menyatupadukan konsep ke-Nahdlatul-ulama-an, sekaligus berkontribusi, dan tentunya terus dan selalu berinovasi, apalagi dalam menghadapi tantangan zaman yang telah memasuki seluruh ruang kehidupan.
“Makanya, dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, maka peran ISNU sebagai garda terdepan dalam pembangunan masyarakat bisa terus dipacu demi kemaslahatan seluruh ummat manusia,” tutup dosen Kopertis Wilayah IX ini. (din pattisahusiwa-humas ISNU Kota Makassar)