Taruna Ikrar : BPOM Dukung Indonesia Bebas Pneumonia 2045

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Pneumonia merupakan salah satu tantangan utama masalah kesehatan masyarakat Indonesia saat ini. Pneumonia bisa disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Kepala Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar mengemukakan, penyakit ini dapat menyerang siapa saja selain kelompok yang paling rentan yakni anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

"Faktor risiko pneumonia meningkat pada anak-anak yang tidak divaksinasi," ujar Taruna Ikrar, saat Talkshow : Bersama Cegah Pnemonia Menuju Indonesia Emas 2024, dengan tema "Pentingnya Ketersediaan Obat dan Vaksin Inovatif untuk Mendukung Indonesia yang Sehat", Senin (18/11/2024).

Lanjut Taruna, data statistik Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2014-2018 menunjukkan pneumonia merupakan salah satu dari sepuluh kasus rawat inap terbanyak dan berdasarkan data UNICEF, pneumonia menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia pada kelompok anak di bawah usia 5 tahun.

"UNICEF (2019, red) memperkirakan 2.200 anak meninggal akibat pneumonia setiap harinya," beber Taruna Ikrar melalui zoom.

Menurut Taruna yang juga Pengurus Harian Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS), sesuai dengan tugas dan fungsi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yakni mengevaluasi keamanan, mutu, dan khasiat (efficacy) sebagai dasar pemberian izin edar vaksin pneumokokal.

Vaksin yang telah mendapatkan izin edar BPOM berisi berbagai serotipe bakteri antara lain vaksin pneumokokal dengan 10-valen, 13-valen, 15-valen, 20-valen, 23-valen.

Seluruh vaksin pneumokokal yang sudah tersedia di Indonesia telah melalui studi klinik dan memenuhi standar mutu ketat.

Sebagai bagian dari komitmen mendukung kemandirian industri farmasi nasional, BPOM berkomitmen mengawal dan mendampingi proses pengembangan hingga vaksin dapat diproduksi mandiri di dalam negeri.

"Kami tidak hanya memastikan produk vaksin aman dan efektif, tetapi juga mendorong kemitraan antara perusahaan farmasi global dan lokal untuk meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi di dalam negeri," pungkas Taruna. (*)

Baca juga :  Anggota Kodim 1408/Makassar Sigap Evakuasi 1.472 Warga ke Tempat Pengungsian

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

LAN RI dan Pemerintah Sulawesi Barat Perkuat Integritas Proses Seleksi JPT

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan...

Koperasi Merah Putih Jadi Fokus Nasional, Pangdam Hasanuddin Tegaskan Komitmen Dukungan di Sulsel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar Dr. Andi Zulkifli...

Pelantikan FKPPI Sulsel: Kasdam XIV Dorong Generasi Muda Jadi Pilar Persatuan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kepala Staf Kodam XIV/Hasanuddin, Brigjen TNI Sugeng Hartono, SE, MM., menghadiri Pelantikan Pengurus Daerah XIX...

Segel 250 Ton Beras Ilegal, Mentan Amran Sudah Koordinasi dengan Gubernur Aceh

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Pemerintah bergerak cepat menindak laporan masuknya 250 ton beras ilegal melalui Pelabuhan Sabang, Aceh. Menteri...