Di samping itu, ia juga melihat berjamurnya UMKM es teh, mulai dari es teh ruko sampai es teh pinggiran. Dari situ, Fadli terinspirasi untuk ikut meramaikan jualan es teh, namun dengan pengalaman yang berbeda, yakni berkonsep pom bensin.
“Setelah kami lihat di youtube, saa mencoba buat seperti pom bensin, karena ingin memberikan inovasi yang berbeda dan belum pernah ada sebelumnya, jadi terlahirlah Pertehmium ini,” ungkapnya.
Alat ini dibeli langsung dari Pulau Jawa dan sudah beroperasi selama dua pekan yerakhir. Ia berjualan di jalan Teuku Umar Kelurahan Biringere atau disamping Kampus UMSi.
Harganya pun sangat terjangkau yakni ada yang harganya Rp 3 ribu dan Rp 5 ribu per gelas.
“Usaha ini baru pertama kali kami buka di Sinjai dan sebelumnya kami juga punya cabang di Makassar dan di Kabupaten Bone. Alhamdulillah selama dua minggu ini, kami bisa raup penjualan seharga 350 sampai 400 ribu rupiah per hari,” jelasnya.