“Coto asal mula dari Kerajaan Gowa dulunya yang sekarang setelah pemerintahan administratif kabupaten menjadi bagian dari Kabupaten Takalar. Ada dua kampung di Kabupaten Takalar yang menjadi produsen coto yakni Desa Tonasa dan Pa’dingin,” tambahnya.
“Saya berharap semoga para pemuda-pemudi bisa mengembangkan kreatifitas yang lebih tinggi lagi dalam bidang perfilman demi kemajuan perfilman nusantara,” tutupnya.
Sementara itu, Manajemen PT. Global Prima Sinema mengatakan, Film “1 Coto 5 Ketupat” tidak hanya menghibur dengan kisahnya yang menyentuh, namun juga memperkenalkan kuliner khas Makassar kepada penonton di seluruh Indonesia.
“Semoga film ini dapat mempromosikan kekayaan kuliner dan budaya lokal sekaligus menumbuhkan rasa bangga akan warisan budaya nusantara. Selain itu, film ini juga sebagai simbol yang menggambarkan ikatan keluarga dan kehangatan,” ucapnya kepada media ini saat ditemui di Warkop Cemara Jalan Abdul Kadir, Kecamatan Tamalate Kota Makassar, Jumat (22/11/2024).
“Saksikan keseruannya film “1 Coto 5 Ketupat” segera hadir di wilayah Sulawesi dan Kalimantan khususnya di kota-kota besar seperti Makassar, Balikpapan dan Samarinda,” tandasnya. (*Rz)